Pengalaman Crowdfunding Pertama Kali Untuk Pesantren Manarul Quran

Di awal tahun 2017, saya sempat menuliskan beberapa resolusi yang ingin saya capai di tahun ini. Kalau dibaca lagi, mungkin ada beberapa hal yang sudah terlihat hilal kegagalannya. Seperti niat saya untuk rutin menulis di blog ini. Tentu alasan apapun tidak akan bisa diterima bila sudah berkaitan dengan komitmen. Tapi hingga saat ini, saya masih berusaha memenuhi resolusi yang telah saya susun. Salah satunya, adalah untuk berbagi lebih banyak lagi.

Sebagai admin, selama ini saya hanya bekerja di balik gadget dan menikmati hal-hal yang menarik dalam dunia Instagram. Ternyata, aktif di media sosial saja tidak cukup tanpa muncul dengan kontribusi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang membuat saya ingin merasakan terjun langsung di lapangan untuk melakukan kegiatan sosial.

Karenanya, saya memilih untuk melakukan kegiatan sosial bagi masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggal yang membutuhkan. Sebagai provinsi dengan salah satu tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia, banyak sekali hal baik yang bisa dilakukan di daerah ini untuk membantu masyarakat. Salah satunya, adalah melakukan crowdfunding untuk peningkatan kualitas pendidikan.

 

Apa itu Crowdfunding ?

Crowdfunding adalah sebuah model pengumpulan dana yang akan digunakan dengan maksud dan tujuan tertentu. Crowdfunding tidak mengenal batas donasi, profil donatur, bahkan wilayah sekalipun karena saat ini pelaksanannya sudah menggunakan teknologi digital.

Biasanya, crowdfunding dilakukan untuk tujuan seperti bantuan kemanusiaan, proyek startup, dan kegiatan-kegiatan menarik lainnya. Saya sangat percaya, di luar sana sangat banyak orang baik yang ingin berbagi kepada orang lain, entah berbagi harta ataupun tenaga. Sayangnya, mereka bingung untuk menyalurkannya kemana. Karenanya, crowdfunding hadir sebagai salah satu solusi untuk memenuhi hasrat ingin berbagi tersebut.

 

Modal Utama Dalam Melakukan Crowdfunding

Saya sangat yakin, anda sudah melihat berbagai model crowdfunding yang beredar di Internet. Berbagai model pengumpulan dana dilakukan oleh berbagai kalangan bahkan oleh individu sekalipun. Dari membantu orang sakit, hingga membangun masjid. Dari yang ingin mendapatkan modal untuk piknik hingga membangun bantuan untuk bencana. Untung belum ada crowdfunding buat modal nikah hehehe.

Tentu saja, hasil yang didapatkan beragam. Ada yang memenuhi target donasi, ada yang melebihi target, ada yang jauh dari target, bahkan ada yang berbalik menjadi bumerang dan menyerang kredibilitas penggalang crowdfunding.

Baru-baru ini, publik pun dikejutkan dengan adanya dugaan penyelewengan donasi dari salah seorang tokoh Instagram. Jumlahnya pun sangatlah besar mencapai ratusan juta rupiah. Hal ini sangat berdampak pada kegiatan crowdfunding yang. Belum apa-apa sudah ada saja yang berkomentar sinis terhadap crowdfunding yang baru saja dimulai. Tentu ini adalah hal yang wajar, mengingat jarang atau bahkan tidak adanya audit atau laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh si penggalang dana.

Maka KEPERCAYAAN dan TRANSPARANSI menjadi modal utama dalam melakukan crowdfunding ini. Sekali lagi, KEPERCAYAAN dan TRANSPARANSI. Saya berikan huruf besar dan garis tebal untuk dua poin tersebut karena ini hal yang sangat vital sekali. Sekali ternodai, seumur hidup tak akan ada kesempatan untuk memperbaiki. Allah itu Maha Pengampun, tapi Internet Tidak.

Kepercayaan ! Buatlah crowdfunding anda sejelas mungkin dan sedetail mungkin sehingga publik mengetahui dengan jelas maksud, tujuan, dan manfaat dari crowdfunding yang dilakukan. Lengkapi dengan dokumentasi yang kuat seperti foto dan video untuk semakin meyakinkan publik. Dengan memberikan informasi yang rinci, tingkat kepercayaan publik akan semakin meningkat.

Poin berikutnya, adalah transparansi. Jangan hanya tersenyum senang melihat jumlah donasi yang masuk. Uang tersebut haruslah diumumkan ke publik terkait rincian masuk dan rincian keluar. Umumkanlah kepada publik berapapun jumlah donasi yang masuk. Bukan bermaksud untuk riya atau pamer. Pengumuman seperti ini penting untuk meningkatkan kepercayaan bagi mereka yang masih ragu menyumbang.

Memang sebenarnya ada batasan antara kewajiban penggalang dana dengan penerima dana. Bagi saya pribadi, penggalang dana hanya berkewajiban untuk mengumumkan rincian donasi masuk hingga diserahkan kepada penerima dana. Sehingga, penerima danalah yang harus membuat laporan pertanggung jawaban. Namun ada baiknya sebagai penggalang, untuk terus melakukan monitoring terkait penggunaan donasi oleh si penerima. Kalaupun tak sanggup dalam bentuk laporan pertanggungjawaban, minimal dalam bentuk dokumentasi foto dan video. Agar para donator tahu, kemana uang mereka digunakan.

Tidak heran bila saat ini banyak bermunculan platform crowdfunding untuk mengatasi dua poin masalah yang saya sebutkan di atas. Diharapkan dengan kemunculan platform ini, kepercayaan dan transparansi bukan lagi menjadi hal yang menghalangi seseorang untuk berbagi.

 

Crowdfunding Pondok Pensantren Manarul Quran

Sebagai pengelola akun Instagram, saya memilih channel ini untuk pelaksanaan crowdfunding perdana saya. Instagram merupakan media sosial yang sedang populer dan sangat banyak digunakan oleh anak muda saat ini. Tercatat ada 22 juta pengguna aktif  dan jumlahnya meningkat setiap hari.

Dibantu oleh sahabat saya bernama Mas Sobar, seorang admin kondang provokator nikah dan sentuhan desain berkelas dari Bogor bernama Mas Buzah, mulailah kami merancang strategi penggalangan dana. Mulai dari metode penyaluran donasi, pencarian penerima donasi, strategi crowdfunding, dan berbagai hal menarik lainnya.

Setelah diskusi yang cukup alot, akhirnya kami putuskan untuk melakukan penggalangan dana untuk pembangunan Pondok Pesantren Manarul Quran, sebuah pondok pesantren yang berada di pedalaman Pulau Seram, Kecamatan Bula, Kab. Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku. Kami juga memutuskan untuk menggunakan rekening pribadi mengingat adanya hal yang belum bisa kami terima bila menggunakan platform crowdfunding sebelah.

Pondok Pesantren Manarul Quran merupakan sebuah pesantren tahfidz quran yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. Pesantren ini insyaAllah gratis bagi mereka yang memang serius menjadi hafidz quran. Lokasinya berada sekitar 10 km (kalau saya ga salah hitung ya) dari pusat ibukota kabupaten.

Secara geografi, Pondok Pesantren Manarul Quran berada pada Jalan Lintas Seram – Tutuk Tolu KM. 03 Limura, Kec. Bula, Kab. Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku. Saat berbincang dengan Ustadz Fuad, sang pengasuh Ponpes, beliau mengatakan bahwa saat ini sedang diusahakan penggalangan dana juga dari berbagai pihak baik pemerintah daerah maupun swasta.

Gayung pun bersambut, Alhamdulillah niat kami diterima dengan baik oleh Ustadz Fuad. Maka dimulailah Crowdfunding pertama kami. Pondok Pesantren Manarul Quran menjadi sasaran penerima donasi kami kali ini.

 

Cara Kami Menggalang Dana dan Meningkatkan Kepercayaan Publik

Sebagian orang berpikir bahwa tidak perlu menggunakan strategi khusus dalam melakukan crowdfunding. Mungkin karena hanya sekedar pengumpulan dana, maka tak perlu ada hal istimewa yang harus disiapkan. Bagi saya, crowdfunding itu sama saja dengan jualan. Dibutuhkan strategi terbaik untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

 

  1. Pengecekan langsung kondisi lapangan

Sebelum membuka donasi, yakinkan diri sendiri terlebih dahulu bahwa kita memang akan mengumpulkan dana untuk hal yang benar-benar bermanfaat. Bukan untuk hal-hal semu yang belum jelas asal-usul dan tujuannya. Karenanya, kami pun langsung mengecek ke lapangan  lokasi Pondok Pesantren Manarul Quran. Dan ternyata memang benar seperti yang Ustadz Fuad katakan. Pembangunan pesantren baru sampai pembangunan pondasi saja. Bagi saya, ini mah belum jadi apa-apa. Tiang pun belum berdiri. Semak belukar mengelilingi area pondok. Masih perlu pembangunan lebih cepat lagi agar Pesantren Manarul Quran bisa segera aktif.

Dengan pengecekan langsung ke lapangan, kita bisa membuat dokumentasi yang lebih nyata dan update. Tidak hanya sekedar mendengar kabar dari sana-sini. Yakinkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum meyakinkan calon mertua orang lain untuk memberikan donasi. Ambillah gambar dan video dari berbagai sisi sehingga kita memiliki banyak stok dokumentasi.

pengalaman-crowd-funding-pertama (14)

 

 

  1. Pembuatan kampanye donasi yang elegan

Ini merupakan komponen yang tidak kalah penting dalam pengumpulan donasi. Membuat publikasi yang menarik akan membuat calon donatur semakin tertarik untuk menyumbang. Berikan informasi penting pada desain kampanye seperti nama, alamat, rekening donasi, narahubung dll yang dirasa perlu.

Makanya, saya mengajak ahli desain untuk bergabung dalam tim crowdfunding. Agar desain yang dihasilkan benar-benar berkelas dan tidak terkesan seadanya hehehe . . .

Dengan desain yang elegan, ditambah dengan copywriting yang meyakinkan, maka tingkat kepercayaan pun akan semakin meningkat.

pengalaman-crowd-funding-pertama
Beberapa desain campaign yang kami gunakan

 

  1. Transparansi yang realtime

Total donasi yang diperoleh harus di update sesering mungkin. Ini penting sebagai bentuk keterbukaan terhadap jumlah donasi yang masuk. Bila menggunakan platform seperti kitabisa atau platform crowdfunding lainnya, total donasi akan ter-update secara otomatis melalui portal website. Tetapi, bila masih menggunakan rekening pribadi, maka perlu ada perhatian khusus dari penggalang dana agar sering melakukan update jumlah dana yang masuk baik melalui print-out buku rekening ataupun sekedar foto dari e-banking.

Ada baiknya, pisahkan rekening yang digunakan untuk crowdfunding dengan rekening yang memang berisi uang pribadi. Hal ini bertujuan agar mudah untuk dipantau dan menghindari kecurigaan donatur terhadap dana keluar. Bila posisi anda memang hanya sebagai penggalang dana, maka kemungkinan besar dana keluar hanyalah untuk administrasi dan penyerahan donasi saja. Tentu lebih mudah dipertanggungjawabkan tanpa khawatir tercampur dengan uang pribadi bukan ?

 

pengalaman-crowd-funding-pertama (4)
Salah satu update rekap donasi

 

Bagaimana hasil yang kami dapatkan ?

Alhamdulillah, dalam jangka waktu 4 minggu donasi, kami berhasil mengumpulkan hingga Rp 25.000.000,-. Aneh dengan angkanya yang berjumlah genap ? Jangan heran ! Total donasi digenapkan oleh kami tim crowdfunding agar bisa diterima dengan nominal yang cantik.

Total donasi Rp 22.973.996,- ditambah dengan donasi dari kami Rp 2.046.000,- sehingga total uang di rekening donasi adalah Rp 25.020.000,-. Terdapat selisih Rp 20.000,- yang merupakan nominal minimal jumlah uang agar rekening tetap aktif. Uang ini pun bukanlah uang donasi melainkan nominal setoran awal pembukaan rekening.

Penyerahan pun dilakukan secara simbolis kepada Ustadz Fuad sebagai bentuk transparansi kami. Sedangkan penyerahan uang, dilakukan secara langsung melalui pencairan tunai dan langsung dibelanjakan sebagai DP pemesanan bahan bangunan pada hari itu juga.

Kami sendiri tidak memasang target untuk penggalangan donasi kali ini mengingat ini adalah pengalaman pertama. Ada yang mau transfer saja sudah senang bukan kepalang. Alhamdulillah, hasilnya mencapai nominal yang sangat besar bagi kami.

penyerahan-donasi-crowdfunding
Penyerahan donasi oleh sahabat saya yang juga seorang admin. Saya ? Yang motoin haha

Penutup

Crowdfunding bisa menjadi media yang ampuh untuk berbagi. Ditambah dengan dahsyatnya Internet, penggalangan dana benar-benar tidak lagi terhalang batasan. Kepercayaan dan transparansi menjadi kunci utama yang harus dijaga agar crowdfunding berlangsung dengan sukses.