Studi Kasus : Pre Order 174 Pcs Kaos dalam 2 Minggu dengan Modal NYARIS NOL

Seperti yang sudah saya katakan di akhir tulisan pada artikel yang sebelumnya, pada tulisan ini saya akan membongkar studi kasus bagaimana saya dan tim bisa menghasilkan 174 pcs kaos dengan sistem Pre-Order hanya dalam waktu 2 minggu saja dengan modal nyaris nol rupiah. Mungkin anda merasa, 174pcs dalam 2 minggu bukanlah hal yang seberapa. Toh banyak mastah diluar sana yang berhasil melakukan penjualan hingga mencapai ratusan produk per harinya. Guru saya pun demikian, dalam tahapan Pre-Order saja, produk beliau sudah mampu mencapai penjualan hingga 10000pcs. Tapi buat saya pribadi dan tim, nilai 174 pcs ini sudah melampaui target kami dan kami juga merasa sangat puas karena mampu membuat produk sendiri dan diterima banyak orang.

Btw, ini merupakan kali pertama saya membuka Pre-Order ya. Sengaja saya pilih kaos karena saya merasa inilah produk yang paling mudah untuk diproduksi sesuai dengan keinginan. Sistemnya pun sederhana, kita tinggal mencari vendor produksi, siapkan desain, negosiasi harga dengan vendor, dan baju pun siap untuk di produksi. Udah kayak bikin distro sendiri ya? Hehehe

Berikut strategi yang saya dan tim lakukan dalam Pre-Order ini. Strategi ini sesuai dengan tulisan yang saya beberkan pada tulisan ini

  1. Siapkan Desain yang Menarik

Sebelum memulai Pre-Order, desainer saya beberapa kali membuat model kaos yang akan di produksi. Saya dan tim memilih kaos dengan tema travelling, alasannya kenapa? Baca terus artikel ini ya. Dalam proses desain, tentunya sering terjadi perubahan karena selera tim dari masing-masing pribadi akan berbeda. Alhamdulillah saya mempunyai desainer yang sabar dan siap dikomplain hehehe. Desain ini sangatlah penting dalam sistem Pre-Order. Yaa namanya juga jualan tanpa produk, kita sendiri belum tahu produknya akan jadi seperti apa dan bagaimana reaksi pasar nantinya. Karena itu, siapkan desain semenarik mungkin dengan tema yang sesuai dengan keinginan pasar. Setelah fix dengan desain kaos, siapkan juga desain promosi yang digunakan. Desain promosi ini nantinya tidak hanya berisikan desain kaos, termasuk juga copywriting, informasi harga, kontak dan lain-lain. Pastikan di gambar sudah mencakup informasi-informasi penting yang mungkin akan ditanyakan calon pembeli untuk meminimalisir masuknya pertanyaan-pertanyaan yang kurang penting. Karena menurut saya, dalam bisnis online, pertanyaan yang paling penting adalah  total ongkos kirim dan nomor rekening, setuju ? ^___^

  1. Menentukan Target Penjualan

Tanpa target, jualan jadi kurang greget, setuju ? Dalam Pre-Order ini, saya dan tim memasang target 125 pcs saja. Kenapa Cuma segitu ? Karena kalau bisa tembus 125 pcs, kami bisa mendapatkan harga termurah dari vendor bahkan bisa bernegosiasi dengan vendor. Kekecilan banget ya targetnya ? Tidak apa-apa, di Pre-Order yang selanjutnya, saya punya target untuk mencapai penjualan hingga 500 pcs dengan sistem Pre-Order. Doakan ya kawan-kawan semoga tercapai. Dengan jumlah target 125 pcs dalam jangka waktu 2 minggu, setidaknya setiap hari kami harus mampu closing 8-9 pcs setiap harinya.

  1. Menentukan Saluran Penjualan dan Media Komunikasi

Desain sudah siap dan target sudah ditentukan, selanjutnya, mau dijual dimana tuh kaos ? Untuk saluran penjualan, saya memilih instagram dan fokus disana. Alasannya, saya sudah memiliki akun instagram dengan tema travelling yang sudah memiliki follower cukup besar. Jadi, tidak usah pusing-pusing lagi memikirkan saluran penjualan. Mungkin anda akan langsung berkata “ Ya iyalah enak jualannya, toh punya akun besar”. Memang benar, memiliki akun-akun besar sangat membantu kita dalam meningkatkan penjualan. Tapi tidak selalu demikian. Anda yang belum memiliki akun besar sebagai media penjualan pun bisa menyiasat strategi ini. Caranya ? Ajaklah pemilik akun-akun besar (entah itu twitter, instagram, facebook dll) untuk mau mempromosikan produk Pre-Order anda. Bagi  keuntungan dengan mereka. Untuk media komunikasi, saya menyiapkan sms, whatsapp, line dan BBM. Siapkan media komunikasi sebanyak mungkin agar calon pembeli mudah menghubungi kita.

  1. Siapkan Tim Yang Tangguh

Salah seorang guru saya pernah berkata bahwa “Kalau mau banjir order, harus siap banjir order”. Secara tidak langsung, guru saya mengisyaratkan agar mempersiapkan manajemen sebaik mungkin agar mampu menampung orderan dalam jumlah besar seefisien mungkin. Karenanya, dalam tim kami juga ada admin yang sigap untuk melayani pelanggan melalui media komunikasi.  Untuk whatsapp dan BBM dipegang oleh desainer, sedangkan line dipegang oleh tim saya yang satunya. Berdasarkan pengalaman saya, pengguna instagram itu cenderung banyak menggunakan line sebagai media komunikasi. Karena itu line hanya dipegang oleh satu orang. Dan memang benar, persentase closing via line lebih tinggi daripada whatsaapp dan BBM. Lah saya tugasnya ngapain ya ?? Hehehe. Untuk Pre-Order yang pertama ini, saya belum membuka sistem reseller atau drophsipper. Maklum masih canggung dan maulu-malu.

  1. Harga Coret dan Stok Terbatas, Alasan kenapa pembeli harus ikut Pre Order saat itu juga

Teknik sederhana ini terbukti mampu memberikan alasan yang kuat kepada pembeli dan membuat mereka harus ikut Pre-Order saat itu juga. Produksi kaos memang kami batasi, hanya sejumlah yang  Pre-Order saja mengingat vendor kami tidak sanggup produksi dalam jumlah besar karena sudah akan memasuki bulan Ramadhan. Harga coret ???? Sebenarnya harga coret ini hanya menimbulkan efek psikologi saja. Katakanlah saya menjual kaos dengan harga 100rb, ya tinggal saya desain saja harga 150rb di atas harga 100rb tersebut kemudian dicoret. Hal ini menimbulkan ketakutan kepada pembeli bahwa harga benar-benar akan naik suatu saat nanti. Sampai sekarang, teknik harga coret ini masih sangat efektif. Tidak percaya ? Silakan mampir ke mall dan perhatikan sudut-sudut dimana ada harga coret ini.  Ramai dikerumuni massa bukan ?

  1. Berdoa

Sekeras apapun usaha manusia, tetap saja hasilnya bergantung kepada-Nya. Karena itu, berdoalah kepada Allah agar proses yang dilalui ini membawa pelajaran untuk masa yang akan datang dan tentu saja mampu mencapai target yang telah ditetapkan.

Kira-kira itu saja strategi yang saya lakukan dalam Pre-Order ini. Alhamdulillah dalam waktu 2 minggu, kami berhasil mendapatkan penjualan hingga 174pcs. Bahkan setelah penutupan Pre-Order pun masih banyak yang bertanya-tanya apakah masih bisa ikutan Pre-Order atau tidak.  Saya dan tim menilai Pre-Order pertama ini termasuk sukses karena sudah mencapai target yang saya inginkan. Meskipun sebenarnya targetnya terlalu kecil hehehe.

Sekian studi kasus dari saya tentang Pre-Order, kalau anda merasa artikel ini bermanfaat, silakan di share di sosial media ya. Salam OMZEETT 😀

Studi kasus : 174 pcs dengan sistem Pre-Order
Biar ga dibilang hoax, saya post dikit dh fotonya
Studi kasus : 174 pcs dengan sistem Pre-Order
Ini tim saya lagi packing-packing, sayanya ga ikutan. Lah wong lagi di Maluku :3