Berbicara kenaikan gaji PNS mungkin menjadi topik yang sensitif bagi sebagian kalangan. Ada yang menganggap PNS belum sepantasnya mendapatkan kenaikan gaji karena belum terbukti memberikan manfaat yang signifikan bagi kemajuan Indonesia.
Sebelum lebih jauh, saya ingin mengajak anda untuk melihat fakta-fakta berikut terlebih dahulu.
Berdasarkan data dari BKN, total PNS di bulan Desember 2018 adalah sebanyak 4.185.503 orang. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2018, maka total PNS adalah sebesar 1,57 persen.
Dalam nota keuangan dan RAPBN tahun 2019, total belanja pegawai Pemerintah Pusat pada tahun 2019 mencapai 368.593,4 triliyun. Nilai ini naik sebesar 7,62 persen dimana tahun 2018 nilai belanja pegawai mencapai 342.480,4.
Secara struktur, total belanja pegawai pemerintah pusat memiliki porsi 22,93 persen dari keseluruhan Rancangan APBN 2019.
Bagaimana menurut anda? Sudah pantaskah para PNS mendapatkan kenaikan gaji sementara dengan belanja pegawai yang mencapai 368 triliyun rupiah?
Kenaikan Gaji PNS itu adalah hal yang wajar
Layaknya buruh atau pekerja lain yang selalu menuntut kenaikan gaji atau UMR, PNS pun berhak mendapatkan hak yang sama. Kenapa?
- Agar mampu memenuhi kebutuhan hidupnya
Tujuan utama bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ini jelas, tidak bisa dibantah.
Banyak yang mengatakan bahwa menjadi PNS itu adalah sebuah pengabdian jadi jangan terlalu memandang pendapatan.
Well, anda tidak salah. Tapi sayangnya, dunia semakin kejam. Harga semakin mahal, kebutuhan semakin banyak, harga popok dan susu bayi semakin tidak terkendali. Salah satu kunci untuk menjaga keberlangsungan hidup dengan baik adalah pendapatan yang sepadan.
PNS sama layaknya pekerjaan lain yang sama-sama bertujuan mencari nafkah. Maka dengan segala keterbatasan yang ada, PNS berhak mendapatkan kenaikan gaji.
Iya, saya tahu. Tentunya kenaikan gaji ini harus diiringi dengan prestasi dan kinerja. Percayalah, pemerintah terus berbenah dengan program-program yang sudah disusun untuk meningkatkan kualitas SDM-nya.
- Agar mampu mendapatkan pegawai terbaik
Saya percaya, salah satu kunci kemajuan Indonesia adalah terletak pada sumber daya manusia yang menjalankan roda pemerintahan.
Untuk mampu mewujudukan visi dan misi yang sudah diamanahkan oleh para pendahulu, maka negara ini membutuhkan setiap orang terbaik yang ingin bekerja untuk negaranya.
Sayangnya, lulusan terbaik ini tidak hanya dicari oleh pemerintah saja. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan multinasional, bahkan swasta asing pun tak segan memberikan penawaran terbaik kepada putra putri terbaik yang dimiliki Indonesia.
Lulusan dari 5 kampus ternama di Indonesia (yang tidak perlu saya sebutkan kampusnya) selalu menjadi incaran bagi pembuka lowongan kerja, termasuk pemerintah. Dan salah satu cara terbaik untuk menarik minat mereka adalah dengan gaji yang tinggi.
Bisa dikatakan bahwa sarjana fresh graduates lulusan kampus terbaik ini selalu ditunggu oleh BUMN atau perusahaan multinasional. Gaji dan fasiltas melimpah menjadi iming-iming yang sulit untuk ditolak.
Terlebih lagi, gengsi yang tinggi bisa bekerja di perusahaan tersebut membuat setiap orang berlomba-lomba agar bisa bergabung.
Kalau pemerintah tidak mampu memberikan gaji yang tinggi, maka siap-siaplah mendapatkan lulusan yang (mohon maaf) seadanya saja, dari kampus yang akreditasi dan kualitasnya jauh dari harapan.
Jangan tersinggung, inilah kenyataan dunia kerja. Pemerintah tidak sekedar butuh pegawai, tetapi mereka membutuhkan pegawai terbaik yang tidak kalah kualitasnya dengan pegawai BUMN atau perusahaan multinasional.
Tidak mengherankan pula bahwa banyak lulusan terbaik Indonesia yang memilih menetap di luar negeri.
Alasannya sederhana, pemerintah Indonesia tidak mampu memeberikan apresiasi yang layak kepada mereka dibandingkan dengan insitutusi lain.
- Menghindarkan PNS dari ranah korupsi
Sudah bukan rahasia lagi, PNS adalah ranah yang dekat dengan perbuatan korupsi. Rasa-rasanya berita ini juga sudah menjadi rahasia umum dan mendarah daging di kalangan semua orang.
KPK pernah mengungkapkan bahwa terdapat beberapa ranah yang rawan menjadi ladang korupsi seperti perencanaan, penganggaran, lelang, pengelolaan unit layanan pengadaan, perizinan dan pelayanan publik, termasuk beberapa sektor strategis lain diantaranya penerimaan pajak dan restribusi daerah, pengelolaan sumber daya alam, sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Dalam kesehariannya, PNS berperan sebagai regulator pembangunan dan memiliki posisi yang sangat strategis dalam melakukan berbagai kecurangan.
Sebut saja, korupsi kecil-kecilan seperti pungli pada surat izin, hal ini saja masih terdengar hingga sekarang, meskipun prakteknya mulai berkurang.
Dengan adanya penghasilan yang lebih baik, diharapkan prilaku ini akan berkurang dan nantinya benar-benar hilang. PNS yang sejahtera cenderung bisa bekerja lebih tenang dan tidak perlu melakukan korupsi lagi.
- Stimulus untuk memacu pertumbuhan ekonomi
Kenaikan gaji tentunya akan berdampak terhadap daya beli Pegawai Negeri Sipil. Dengan adanya kenaikan ini, diharapkan pegawai memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
Tentunya proses kenaikan gaji ini akan dirasakan juga oleh para pengusaha.
PNS belanja ke pasar, lalu pedagang mendapatkan untung lebih. Pendapatan pedagang pun meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Para pedagang mampu mengumpulkan modal lebih untuk mengembangkan usaha.
Begitulah proses ini terus berlanjut sehingga uang yang tadinya berasal dari APBN atau APBD mengalir di masyarakat.
Dengan adanya bentuk kebijakan terhadap gaji ini, diharapkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 yaitu sebesar 5,3 persen akan tercapai.
If you pay peanuts, you will only get monkeys!
Peribahasa di atas sering diungkap dalam dunia pengembangan sumber daya manusia. Kalau hanya mampu membeli kacang, maka yang didapatkan kelak hanyalah monyet.
Artinya, sebuah perusahaan atau insitusi akan mendapatkan pekerja yang sesuai dengan kemampuan finansialnya.
Saya sendiri memiliki banyak teman yang menempatkan lolos ujian CPNS sebagai prioritas terakhir wishlist karir dan pekerjaan mereka.
Sebagai orang-orang yang berkualitas, mereka mengenal diri mereka dan mengetahui kemampuan dan kapasitas yang mereka sendiri dan memberi harga tinggi untuk itu.
Tentu saja, pekerjaan dengan gaji yang tinggi adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras yang sudah dilakukan selama ini, terutama saat masa perkuliahan.
Maka BUMN dan perusahaan multinasional menjadi incaran utama mereka. Mendaftar CPNS? Nanti saja, kalau beberapa tahun mencoba dan belum berhasil tembus, barulah CPNS menjadi pilihan.
Tentu ini merupakan kerugian besar bagi pemerintah Indonesia dimana negara sendiri kehilangan sumber daya terbaik yang berkeinginan untuk bekerja.
Kenaikan gaji PNS 2019 [update]
Presiden Joko Widodo kembali memutuskan untuk menaikan gaji PNS pada tahun 2019 ini. Secara rata-rata, kenaikan gaji PNS ini berkisar sebesar 5 persen per golongan.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah nomor 15 tahun 2019, gaji terendah PNS golongan I/a masa kerja 0 tahun adalah Rp1.560.800. Sementara gaji tertinggi golongan IV/e masa kerja 32 tahun adalah menjadi Rp5.901.200.
Bila anda adalah seorang sarjana yang baru masuk PNS, maka pangkat dan golongan anda adalah III/a. Gaji pokok yang anda terima adalah sebesar Rp.2579.400. Bila instansi anda menyediakan tunjangan kinerja dan uang makan, tentu penghasilan yang anda terima akan jauh lebih besar bukan?
Penutup
Kenaikan Gaji PNS adalah hal yang wajar. Sejak tahun 2015, PNS tidak pernah lagi mendapatkan kenaikan gaji yang tentunya memiliki dampak terhadap perekonomian mereka. Inflasi yang tidak mungkin dihindari menjadi hal yang membuat daya beli PNS menurun.
Tentu, bila anda sebagai PNS, bersyukurlah dengan kenaikan gaji ini. Jangan lupa, tingkatkan kinerja anda sebagai rasa terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang membayar pajak.
Hybrid government employee and internet marketing enthusiast. Blog ini berisi pengalaman-pengalaman saya dalam dunia birokrasi, statistik, internet marketing, bisnis online dan juga hal-hal menarik lainnya.