Mean, median, dan modus adalah salah satu jenis statistik deskriptif yang sering digunakan dalam berbagai analisis data.
Ketiganya merupakan statistik yang sulit untuk dipisahkan karena saling berhubungan satu sama lain.
Mean median dan modus seringkali digunakan dalam menentukan ukuran pemusatan data. Ketiga nilai ini bisa merepresentasikan posisi pusat dari kumpulan data yang kita miliki.
Mean, median, dan modus adalah statistik yang sering muncul pada berbagai jenis data penelitian.
Ketiganya juga bisa menggambarkan bagaimana distribusi dan sebaran data.
Mean
Mean merupakan nilai rata-rata yang didapat dari penjumlahan seluruh data kemudian dibagi dengan jumlah data yang digunakan.
Rata-rata sendiri terbagi atas 2 jenis:
- Rata-rata yang menggambarkan populasi yang merupakan parameter, dinotasikan dengan
- Rata-rata yang menggambarkan sampel yang merupakan statistik, dinotasikan dengan
Ada 4 jenis rata-rata yang biasa digunakan:
1.Rata-rata hitung (aritmatik)
Rata-rata hitung atau yang biasa disebut dengan rata-rata merupakan ukuran pemusatan data yang paling sering digunakan dalam berbagai kondisi.
Hal ini dikarenakan penggunaannya yang sederhana dan sangat mudah untuk dipahami.
Rumus rata-rata hitung untuk data tidak berkelompok
Atau bisa disederhanakan menjadi
Dimana:
= rata-rata sampel
= nilai observasi ke-1
n=jumlah sampel
Contoh
Berikut data produksi sebuah pabrik tahun 2018. Hitung rata-ratanya!
Jawab:
Jadi, rata-rata penjualan setiap bulannya selama tahun 2018 adalah sebanyak 418 unit produk.
Rumus rata-rata hitung untuk data berkelompok
Bila anda menemukan data berkelompok, maka anda bisa menggunakan formula berikut
Mi = nilai tengah kelas interval ke-i
fi = frekuensi pada interval ke-i
Contoh soal :
Terdapat rata-rata berat badan 100 orang mahasiswa (data terlampir). Hitung rata-rata berat badan pada dari kelompok mahasiswa tersebut!
Jawab:
Kita bisa tabulasikan soal di atas dalam bentuk berikut untuk mempermudah perhitungan.
Berdasarkan tabel di atas, maka:
Jadi, rata-rata berat badan pada kelompok mahasiswa tersebut adalah 65.75 kg.
Rata-rata hitung data berkelompok dengan metode pengkodean
Selain dengan menggunakan cara di atas, anda juga bisa melakukan metode pengkodean untuk mempermudah perhitungan.
Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses kalkulasi, apalagi bila data yang digunakan memiliki jumlah dan klasifikasi yang banyak.
Tahapan mengunakan metode pengkodean:
- Tentukan klasifikasi yang memiliki frekuensi terbesar
- Berikan nilai nol pada klasifikasi tersebut
- Urutkan interval dari klasifikasi yang sudah mendapatkan kode 0 dengan interval 1
Rumus rata-rata hitung data berkelompok dengan metode pengkodean adalah:
Dimana:
= titik tengah kelas yang berkode 0
i = interval kelas
= kode titin tengah pada kelas ke-i
n = ukuran sampel
Contoh :
Dengan menggunakan data yang sama pada contoh sebelumnya, mari kita hitung dengan metode pengkodean!
Maka, kita bisa menggunakan formula dengan hasil sebagai berikut:
Berdasarkan pengujian di atas, rata-rata berat 100 mahasiswa adalah 65.75 kg.
Pada kasus ini juga, kita berhasil membuktikan bahwa metode pengkodean dan metode biasa akan menghasilkan jawaban yang sama.
Rata-rata hitung tertimbang
Dalam berbagai kasus, seringkali kita harus menggunakan penimbang untuk menghasilkan statistik yang lebih akurat. Penggunaan penimbang ini perlu dilakukan karena ternyata banyak faktor lain yang bisa memengaruhi rata-rata itu sendiri.
Formula yang bisa digunakan untuk rata-rata tertimbang yaitu:
Dimana:
= data ke-i
= penimbang ke-i
Contoh:
Dengan menggunakan data berikut, hitung rata-rata tertimbang.
Jawab:
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa jumlah produksi per bulan adalah 416 unit dengan menggunakan penimbang jumlah hari kerja.
Rata-rata ukur (geometrik)
Rata-rata ukur atau geometrik digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata persentase tingkat perubahan sepanjang waktu. Misalkan saja, rata-rata persentase tingkat perubahan produksi, rata-rata tingkat perubahan harga, dll.
Formula yang digunakan untuk menggunakan rata-rata ukur (geomterik) adalah:
Contoh :
Seorang direktur ingin mengetahui berapa rata-rata pertumbuhan inflasi selama 3 tahun terakhir. Berdasarkan data yang ada, diketahui bahwa inflasi 3 tahun terakhir adalah 3%, 4%, dan 5%.
Tentukan rata-rata pertumbuhan inflasi 3 tahun terakhir.
Jawab:
Bila menggunakan rata-rata hitung biasa (aritmatik), maka rata-rata pertumbuhan inflasi adalah 4 persen.
Hal ini kurang tepat dikarenakan kenaikan inflasi merupakan nilai persentase yang dijumlah terus menerus selama 12 bulan.
Karena itu, lebih tepat menggunakan rata-rata geometri.
Jadi, rata-rata pertumbuhan inflasi selama 3 tahun terakhir adalah 3.94 persen.
Dalam contoh ini, nilai rata-rata geometri hanya selisih tipis dengan rata-rata hitung biasa (artimatik). Hal ini dikarenakan kita menggunakan jumlah data yang sedikit. Ditambah lagi, sebaran data tidak terlalu jauh sehingga perbedaan ratar-rata tidak terlalu mencolok.
Bila anda menemukan kasus dengan sebaran data yang tinggi, maka perbedaan rata-rata geometric dan aritmatik akan terlihat lebih jelas.
Rata-rata harmonis
Rata-rata harmonis merupakan kebalikan dari rata-rata aritmatik. Rata-rata harmonik biasa digunakan untuk kasus-kasus seperti rata-rata kecepatan.
Formula rata-rata harmonis adalah:
Contoh:
Andi mengendarai motor dengan kecepatan 40 km/jam dari kota A ke kota B. Lalu kembali dari kota B ke kota A dengan kecepatan 50 km/jam. Berapa rata-rata kecepatan andi berkendara?
Jawab:
Jika menggunakan rata-rata hitung (aritmatik), maka rata-rata kecepatan andi adalah 45 km/jam.
Dengan menggunakan rata-rata harmonis, rata-rata kecepatan yang didapat adalah:
Rata-rata kecepatan harmonis andi berkendara adalah 44.44 km/jam
Kapan menggunakan rata-rata aritmatik, geometrik, dan harmonik?
Sepintas, bila menggunakan data yang relatif kecil, ketiga rata-rata di atas bisa menghasilkan nilai yang tidak terlalu jauh berbeda.
Tetapi, bila anda menggunakan data dalam jumlah besar apalagi dengan variasi yang tinggi, nilai rata-rata yang muncul akan menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan.
Berdasarkan beberapa sumber yang saya temukan, perbedaan ketiganya digunakan saat:
Rata-rata hitung (aritmatik) : digunakan saat data memiliki nilai yang konkret, bukan dalam persentase
Rata-rata geometrik : digunakan saat kita menggunakan data persentase
Rata-rata aritmatik : digunakan saat kasus rata-rata kecepatan.
Median
Median merupakan nilai tengah dari sekumpulan data. Median didapatkan dengan mengurutkan data dari nilai terkecil hingga terbesar. Bila jumlah data ganjil, maka nilai median akan tepat di tengah urutan tersebut.
Tetapi, bila data yang digunakan berjumlah genap, maka nilai median merupakan rata-rata dari dua nilai yang berada di urutan tengah tersebut.
Pada prinsipnya, median membagi data menjadi dua bagian yang sama besar.
Median data tidak berkelompok
Untuk menemukan median data tidak berkelompok cukup mudah. Lakukan tahapan-tahapan berikut :
- Urutkan data dari terkecil hingga terbesar (x1, x2, … , xn)
- Nilai tengah dari data yang tersebut adalah median.
- Bila data berjumlah ganjil, maka
- Bila data berjumlah genap
Contoh median data ganjil :
Nilai ujian dari 9 mahasiswa kelas A adalah sebagai berikut; 50,70,75,65,90,75,80,85,90. Berapa nilai mediannya ?
Jawab:
Urutkan data dari terkecil hingga terbesar
Setelah mengurutkan data dari terkecil hingga terbesar, temukan nilai k!
Jadi, median pada kelompok data di atas adalah 75
Contoh median data genap :
Nilai dari 8 mahasiswa kelas A yaitu : 60,80,65,75,90,85,70,85
Jawab : urutkan data dari terkecil hingga terbesar
Maka, nilai median adalah
Nilai median pada kelompok data di atas adalah 77.5
Median data berkelompok
Bila data yang digunakan berada dalam kelompok atau interval tertentu, maka kita membutuhkan formula lain dalam menentukan nilai median.
Dimana :
= tepi bawah kelas median
I = interval kelas median
n= jumlah frekuensi
=frekuensi kumulatif sebelum kelas median
=frekuensi kelas median
Contoh :
Hitung median dari kelompok data di bawah ini!
Jawab :
Jumlah data adalah 340. Artinya, median berada pada di antara data ke 170 dan 171.
= 50.5
I = 10
n= 340
= 110
= 85
Maka,
Jadi, median pada kelompok data di atas adalah 57.56
Modus
Modus merupakan nilai yang paling sering muncul dalam sebuah kelompok data. Modus juga bisa dikatakan sebagai nilai yang memiliki frekunesi tertinggi.
Jika data memiliki dua frekuensi tertinggi yang sama, maka terdapat dua modus pada data tersebut.
Modus data tidak berkelompok
Menemukan modus pada data tidak berkelompok sangatlah mudah. Anda cukup menemukan data yang memiliki frekeunesi terbanyak atau nilai yang paling sering muncul dalam sebuah kelompok data.
Contoh :
Temukan modus pada data tinggi badan berikut!
Jawab:
Jadi, modus atau tinggi badan yang paling sering muncl berdasarkan data di atas adalah 165 cm.
Modus data berkelompok
Bila anda menganalisis data berbentuk kelompok atau interval, maka formula yang digunakan berbeda dengan data tidak berkelompok.
Dimana:
= merupakan tepi bawah kelas modus; kelas modus merupakan yang memuat frekuensi terbanyak
I = interval kelas
= selisih frekuensi kelas yang memuat modus dengan frekuensi kelas sebelum kelas modus
= selisih frekuensi kelas yang memuat modus dengan frekuensi kelas sesudah kelas modus
Contoh :
= 51 – 0.5 = 50.5
= 85 – 60 = 25
= 85 – 70 = 15
I = 10
Maka,
Jadi, nilai modus pada kelompok data di atas adalah 56.75
Penutup
Mean, median, dan modus merupakan ukuran pemusatan data yang penting diketahui. Penggunaannya terkadang disepelekan, tapi akan memberi banyak manfaat saat anda menggunakan statistik deskriptif.
Saya juga membuat kalkulator mean, median, dan mode yang bisa anda gunakan secara gratis. Silakan dicoba!
Hybrid government employee and internet marketing enthusiast. Blog ini berisi pengalaman-pengalaman saya dalam dunia birokrasi, statistik, internet marketing, bisnis online dan juga hal-hal menarik lainnya.