Mitos-Mitos PNS Yang Harus Anda Tahu

Ada banyak sekali mitos yang beredar tentang pegawai negeri sipil (PNS). Hal ini terkadang menjadi sebuah informasi yang bisa menyesatkan di masyarakat.

Di tengah hiruk pikuk penerimaan CPNS yang makin gencar, ada baiknya anda juga mengetahui hal apa saja yang sering beredar dan bisa jadi merupakan informasi yang keliru.

Menjadi PNS bisa jadi adalah impian banyak orang (atau impian orang tuanya). Di tengah ketidakpastian ekonomi, PNS tetaplah menjadi pekerjaan favorit dengan segala kelebihan dan kekurangan.

Namun, saya ingin menyampaikan beberapa hal yang sepertinya perlu diluruskan terutama bagi anda yang ingin masuk dunia ini. Bahwa ternyata, tidak semua yang anda dengar itu benar.

Dunia semakin berubah, dan begitu juga dengan PNS.

Sekarang, PNS dituntut untuk lebih aktif dan kreatif agar bisa bertahan dan memiliki karir yang gemilang.

Beberapa mitos tentang PNS yang perlu anda tahu

PNS tidak punya skill spesifik?

Berdasarkan artikel dari jawapos ini, 1,6 juta PNS sama sekali tidak memiliki kemampuan spesifik. Maksud dari tidak spesifik ini adalah sebagian PNS kita hanya bisa melakukan pekerjaan administrasi seperti pembukuan, pencacatan, kepengurusan surat masuk dan keluar, dsb.

Benarkah demikian?

Jadi begini, saya sendiri sebenarnya sangat bingung dengan pernyataan ini yang cenderung menyalahkan PNS sebagai tenaga kerja yang tidak memiliki kemampuan teknis.

Saat rekrutmen, disyaratkan sedemikian rupa sehingga memang PNS akan bekerja sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Faktanya? Sistem kerja birokrasi sendirilah yang membuat PNS mau tidak mau harus berkutat dengan dunia administrasi.

Bila anda mengadakan kegiatan seperti sosialisasi, pengadaan jalan, pengadaan alat-alat kesehatan dll, maka dokumennya harus lengkap dan tidak boleh salah. Ketersediaan dokumen ini bersifat wajib dan bila kurang anda bisa bisa berurusan dengan hukum.

Maka tentunya, setiap PNS yang bekerja akan lebih fokus kepada hal administrasi itu sendiri, mengingat risiko pekerjaan yang sangat besar. Jujur saja, kelalaian atau ketidaksengajaan dalam hal administrasi bisa berujung pada hukuman disiplin bahkan penjara.

Tidak jarang pula, penilaian dalam hal administrasi bisa berdampak pada penilaian kinerja kantor secara umum.

Saat ini, saya menjabat sebagai Kasubag Tata Usaha yang membawahi 5 bidang dalam kepengurusan administrasi.

Dalam kesehariannya, saya harus siap dengan berbagai pekerjaan dadakan seperti permintaan dokumen untuk pemeriksaan auditor, kepengurusan kenaikan pangkat, dll yang memiliki deadline yang kadang tidak masuk akal. Hari ini diminta, besok sudah harus terkumpul semuanya secara lengkap.

Terkadang, hal ini harus melibatkan seluruh seksi yang ada di kantor agar bisa diselesaikan secara maksimal.

Saya pun harus siap mengorbakan waktu-waktu di luar jam kerja agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu.

Berbeda dengan hal teknis yang menurut saya masih bisa dinegosiasi dalam pelaksanaannya.

Bukan PNS lah yang tidak memiliki kemampuan spesifik, tetapi sistemlah yang membuat para PNS suka ataupun tidak harus terus menerus berurusan dengan dunia administrasi.

Solusinya? Tentunya dengan penyederhanaan administrasi itu sendiri dan penempatan PNS yang sesuai dengan bidang dan keahliannya. Jangan ada lagi lulusan IT tapi malah sibuk mengurusi pembagian kamar, menjadi MC kegiatan, ataupun pembagian uang honor.

Harus ada aturan yang tegas terkait pembatasan tugas ini. Pegawai administrasi tidak boleh terlibat di teknis dan pegawai teknis tidak boleh lagi terlibat administrasi.

Dengan begitu, setiap pegawai akan berkembang sesuai dengan skill dan kompetensi yang dimilikinya.

pns-identik-dengan-kemalasan

PNS identik dengan kemalasan?

Saya seringkali mendengar rumor bahwa rutinitas PNS itu tidak lebih dari absen, mengerjakan tugas sehari-hari, antar jemput anak, bahkan bisa main zuma.

Apa iya demikian?

Tidak semua PNS itu malas. Tidak semua ahli dalam main zuma ataupun onet.

Beberapa instansi bahkan harus ikhlas untuk lembur dan siap bekerja di luar jam kerja tanpa dibayar.

Kalau anda tidak percaya, silakan cek ke beberapa kantor dan lihat parkiran mereka malam-malam.

Anda akan tahu, masih ada pegawai yang terus bekerja hingga larut karena berbagai keterbatasan.

Bila anda berkunjung ke institusi yang memiliki skill spesifik dan teknis (seperti instansi saya), anda akan sangat kaget bahwa ternyata PNS memiliki kemampuan mengagumkan seperti itu.

pns-itu-kaya

PNS selalu kaya?

Saya selalu bingung dengan pernyataan ini, PNS selalu diidentikkan dengan kekayaan. Apakah benar?

Saya berani mengatakan bahwa penghasilan PNS saat ini tidaklah kecil. Memang terdapat perbedaan antara PNS pusat dan daerah yang tentunya juga berpengaruh terhadap penghasilan. Tetapi, penghasilan PNS selalu cukup untuk hidup.

Bahkan, bila anda memang rapi dalam mengatur keuangan, anda tetap bisa membeli rumah dan mobil kok. Kuncinya, sabar menabung dan tidak ambil kredit di bank. Catat ini baik-baik ya!

Di beberapa instansi, penghasilan PNS sudah bisa mengimbangi BUMN bahkan lebih. Remunerasi pegawai menjadi faktor yang paling menentukan dalam hal ini.

Jadi, tidak usah heran bila memang PNS memiliki kehidupan yang berkecukupan bahkan kaya. Dan tidak pula pesimis bila ada PNS yang hidup sederhana bahkan cenderung dalam kekurangan.

Ada faktor-faktor tertentu yang memang berpengaruh secara signifikan terhadap penghasilan PNS itu sendiri.

PNS identik dengan korupsi?

Wewenang PNS dalam melakukan korupsi memang sangat tinggi. Terlebih pada instansi yang memiliki kewenangan dalam hal infrastruktur.

Tapi, anda tidak perlu menyimpulkan bahwa setiap PNS itu koruptor. Tidak usah!

Ada banyak sekali PNS yang memiliki hidup sederhana tetapi tetap semangat bekerja melayani masyarakat.

Banyak sekali PNS yang setia dengan rumah cicilan yang jaraknya bisa mencapai puluhan kilometer dari kantor, motor butut yang sudah dibeli dari sekian tahun yang lalu, dan laptop kantor yang mulai using dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Sayangnya, framing media lebih condong kepada PNS koruptor daripada yang bukan koruptor. Menyedihkan memang!

Mungkin pertanyaan selanjutnya, kok ada PNS yang kaya raya begitu?

Jawaban saya, ya memang ada. Sekali lagi, anda harus bertanya dulu, dimana ia bekerja, berapa nilai remunerasinya, lalu bagaimana ia mengelola keuangannya.

Percaya sama saya, di beberapa instansi, PNS yang memiliki pangkat dan golongan setara eselon III ke atas sudah bisa mengalahkan petinggi start-up atau BUMN.

pns-identik-dengan-korupsi

Menjadi PNS selalu butuh bantuan orang dalam?

Masih ada yang berpikiran seperti ini? Kemenapan-RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) sudah berusaha menciptkan sistem canggih bernama Computer Assisted Test (CAT) untuk menyeleksi CPNS.

Mohon maaf, anda yang malas belajar tidak akan sanggup untuk lulus dalam CAT ini.

Bagi anda yang masih sibuk mencari-cari orang dalam, orang yang bisa membantu, dan semacamnya, sudahlah urungkan niat anda. Sudah sangat banyak korban yang tertipu dengan adanya bantuan penawaran seperti ini.

Rekrutmen ASN baik itu PNS ataupun PPPK sudah harus menggunakan CAT. Anda yang berada di bawah passing grade berarti tidak layak untuk menjadi ASN (kecuali dengan kebijakan khusus).

Masih berpikir untuk menjadi PNS dengan bantuan orang dalam?

masuk-pns-pakai-orang-dalam

Menjadi PNS berarti karir seumur hidup?

Sebagian orang berpikir bahwa PNS adalah tujuan hidup sehingga bila tercapai maka hampir sempurnalah hidup mereka.

Pada kenyataannya, tidak sama sekali. Ada banyak sekali PNS yang ingin resign dari instansinya. Banyak faktor yang memicu hal tersebut. Mulai dari kondisi lingkungan kerja, hingga faktor penempatan.

Anda berhak memutuskan apakah anda akan terus menjadi PNS atau tidak. Tidak ada yang melarang anda untuk berhenti bekerja ataupun lanjut berkarir hingga pensiun.

Instansi saya sendiri merupakan organisasi yang sangat welcome terhadap orang yang ingin keluar. Saya belum pernah mendengar ada pegawai yang dipersulit bila ingin resign.

Silakan saja, selama memenuhi syarat-syarat untuk berhenti.

Jadi, menjadi PNS bukan berarti tidak bisa resign ya gaess. Anda tetap berhak menentukan hidup anda sendiri.

Penutup

Anda boleh setuju atau tidak dengan apa yang saya sampaikan di atas. Tapi pada dasarnya, itulah kenyataan yang saya alami selama hampir 5 tahun berkarir sebagai PNS.

Bila anda ingin berdiskusi terhadap mitos-mitos dalam dunia PNS, silakan tulis komentar di bawah ya.