Resign Dari PNS, Berani ?

Resign dari PNS adalah sebuah hal yang mungkin tabu bagi banyak orang. Di tengah hiruk pikuk penerimaan PNS yang mencapai 4 juta pelamar dan ketidakpastian dalam perekonomian, bekerja sebagai PNS merupakan impian bagi banyak orang.

Maka sangat wajar, bila ada seorang PNS yang karena suatu alasan ingin mengundurkan diri dari pekerjaan yang ia jalani saat ini.

Bagi saya pribadi, resign dari PNS adalah hal yang wajar. Saya cukup memahami berbagai alasan kenapa seseorang ingin berhenti dari pekerjaan yang katanya adalah idaman mertua tersebut.

Terlebih pola pikir generasi yang mulai bergeser dari pekerjaan yang sifatnya statis menjadi dinamis. Dari yang dulunya kerja kantoran, menjadi kerja rumahan. Mereka yang dulunya ingin lolos CPNS, sekarang berubah haluan menjadi seorang startup founder.

Dunia sedang berkembang dimana mencari uang tidak lagi harus ke kantor. Internet memungkinkan segalanya terjadi di zaman ini.

Saya pernah bertemu dengan anak muda penggila Instagram yang bisa menghasilkan puluhan hingga ratusan juta per bulan hanya dengan menggunakan laptop dan HP.

Salah seorang guru saya mengelola sebuah pesantren secara gratis bermodalkan pendapatan dari website.

Masih banyak lagi cerita-cerita menakjubkan lainnya yang mungkin sulit diterima oleh akal kita, atau terutama oleh akal orang tua kita. Bagi generasi yang lebih berumur, PNS adalah pekerjaan primadona yang menjamin keberlangsungan hidup hingga tua nanti.

Tapi bagi sebagian orang, PNS adalah pekerjaan monoton yang menguras waktu, tenaga, dan kebebasan hingga tua nanti.

Karenanya saya tidak terlalu heran bila ada yang ingin resign dengan berbagai alasan. Dunia itu luas. Dan resign dari PNS bukanlah akhir dari segalanya !

Resign Dari PNS, kenapa?

Saya percaya, sangat banyak PNS yang ingin resign. Tapi sangat sedikit dari mereka yang berani untuk melakukannya. Diperlukan keberanian yang luar biasa untuk keluar dari zona yang kata banyak orang sangat nyaman ini.

Meskipun demikian, bila diidentifikasi, ada beberapa hal yang membuat kebanyakan PNS ingin resign :

  1. Tidak betah dengan birokrasi

Iya, birokrasi kita sangatlah rumit dan berbelit. Lengkap dengan segudang aturan yang sangat kompleks dan berjalan dengan lambat. Bagi mereka yang tergolong aktif dan dinamis serta menyukai perubahan, dunia birokrasi akan menjadi hal yang cukup berat untuk dihadapi. Tidak heran, banyak PNS yang ingin resign dengan alasan ini.

  1. Dekat dengan keluarga

Ini salah satu alasan yang (menurut saya) paling banyak memaksa PNS untuk resign.

Sebagai seorang PNS, seseorang dituntut untuk selalu siap melaksanakan tugas dimana saja di seluruh wilayah Indonesia. Terlepas dari kewenangan sebuah satuan kerja dalam menempatkan pegawainya untuk bertugas, anda haruslah siap dengan segala kemungkinan terburuk yang akan dihadapi.

Sebagai contoh di instansi saya sendiri, yang memiliki kantor perwakilan hingga tingkat kabupaten/kota, kami harus siap dengan segala konsekuensi yang sudah ditetapkan di awal perjanjian kerja, yaitu ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia.

Di awal-awal, tentu kita tidak akan merasa berat dengan konsekuensi tersebut, tapi seiring berjalannya waktu, sejauh apapun melangkah, seorang perantau pasti ingin kembali ke kampung halamannya.

Sayang, prosedur pengajuan mutasi tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Ada jalan panjang dan berbatu yang harus dilalui. Mulai dari peraturan kerja, izin atasan, hingga proses mutasi yang membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan hingga bertahun.

Dibutuhkan kesabaran yang ekstra untuk menghadapi seluruh proses perjuangan ini.

Memang benar, seluruh biro kepegawaian satuan kerja terus berbenah untuk meningkatkan kinerja agar proses bisnis menjadi lebih mudah dan efisien. Tapi tetap saja, siapkan kesabaran yang berlebih untuk menghadapi proses yang (mungkin) melelahkan ini.

Maka konsekuensi terakhir dan terburuk apabila yang diambil bila proses mutasi tak kunjung disetujui atasan atau prosesnya yang terlalu lama adalah resign.

  1. Mendapatkan pekerjaan yang lebih baik

Bekerja adalah pilihan dengan pemikiran yang logis. Bagi sebagian orang, bila ada tawaran lain yang lebih menjanjikan dibandingkan dari tempat lama baik dari segi upah, waktu, kenyamanan, dll, kenapa tidak resign saja dan menjadi karyawan di tempat yang baru ?

Jangan bermimpi bahwa prinsip Right Man in The Right Place sudah ditempatkan dalam dunia birokrasi. Hanya sebagian kecil dari mereka yang bekerja sesuai dengan bidang kerjanya.

Sebagian besar lainnya ? Sibuk dengan hal adminstratif seperti mengurusi SPJ, kontrak, dll.

Kalaupun bukan tentang hal adminstratif, mereka akan mengejarkan hal-hal yang sebenarnya jauh dari keilmuan yang dikuasai.

Ini pula yang mendorong banyak PNS nyambi mencari pekerjaan lain sembari bekerja.

Saya selalu mengatakan kepada rekan-rekan yang bertanya kepada saya agar mengecek dulu berapa gaji dan penghasilan PNS di instansi yang ia inginkan.

Banyak PNS yang resign saat mendapatkan tawaran kerja baru baik itu di BUMN ataupun swasta yang memang menawarkan fasilitas berlebih atau dari yang diterima saat ini. Kalau memang dirasa lebih baik, kenapa tidak ?

  1. Ingin berwirausaha

Alasan lain yang membuat PNS ingin resign adalah adanya keinginan untuk berwirausaha. Tentu ada kelebihan lain dengan menjadi wirausaha seperti kebebasan waktu dan pilihan.

Hal ini juga yang mendorong banyak PNS untuk terjun ke dunia bisnis karena sudah merasa jenuh dengan rutinitas tiada henti setiap harinya.

Wirausaha memang penuh dengan ketidakpastian. Bisa melejit dalam waktu singkat, atau berdarah-darah dalam waktu yang tak menentu.

Tapi satu hal yang pasti, wirausaha menawarkan kebebasan waktu dan pilihan serta tekanan dari atasan. Semua tergantung dari kegigihan sendiri.

berhenti-bekerja-sebagai-pns

Syarat resign PNS

Sangat banyak yang bingung tentang bagaimana prosedur resign dari PNS. Secara umum, syarat resign PNS bisa dilihat dari PP No. 11.2017, atau bisa anda baca pada laman ini. Tapi yang paling penting adalah ajukan resign secara tertulis melalui surat permohonan berformat biasa kepada bagian tata usaha atau atasan langsung di unit kerja.

Tidak perlu pusingkan dulu formatnya seperti apa. Bila ada yang salah, bagian tata usaha atau kepegawaian akan memberitahukannya dan meminta anda memperbaikinya.

Yang lebih penting lagi, jangan lupa koordinasikan dulu dengan atasan anda agar resign anda berjalan dengan mulus. Sampaikan alasan anda dengan cara yang meyakinkan sehingga pimpinan memaklumi dan menerima keputusan anda.

Jenis Resign PNS

Ada 2 jenis resign yang biasa kita dengar. Diberhentikan secara hormat, dan diberhentukan secara tidak hormat.

  1. Diberhentikan dengan hormat, artinya pemberhentian kerja dimana setelahnya anda akan mendapatkan hak-hak bagi pegawai yang berhenti sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  2. Diberhentikan dengan tidak hormat, artinya pemberhentian kerja karena suatu alasan dan menyebabkan seseorang tidak lagi mendapatkan haknya setelah berhenti menjadi pegawai.

Saran saya, usahakan dulu berhenti dengan hormat. Ikutilah aturan yang ada meskipun terkesan rumit.

Bila tidak mungkin, barulah tempuh jalan diberhentikan dengan tidak hormat. Tapi ini pilihan masing-masing lho ya!

Bila anda diberhentikan dengan hormat, anda akan mendapatkan SK pemberhentian dan bisa menggunakan SK tersebut sebagai CV untuk melamar pekerjaan berikutnya.

Sebaliknya, bila mendapatkan pemecatan secara tidak hormat, tentu anda akan ragu-ragu menggunakan SK tersebut sebagai salah satu daftar pengalaman kerja. Sayang sekali bukan?

Saya rasa, ini tidak perlu dijelaskan terlalu detail ya.

Alternatif sebelum resign PNS

Janganlah terburu-buru mengambil keputusan resign. Resign PNS lebih sulit daripada masuk PNS. Pertimbangkan dengan sangat matang. Shalat istikharah dulu sebelum mengambil keputusan. Diskusikan dengan orang tua, keluarga dan teman-teman anda.

Ada baiknya sebelum memutuskan resign, anda mengambil cuti dulu beberapa saat untuk menjernihkan pikiran. Bertukar pikiran dengan mereka yang lebih bijak dan senior wajib anda lakukan.

Bila memang tekanan yang anda alami sudah cukup berat, silakan ambil cuti alasan penting atau cuti di luar tanggungan negara untuk beberapa saat.

Tidak perlu mendengar tukang kompor resign seperti kejar passionmu, buka bisnis dan menjadi kaya raya, dan semacamnya. Mereka tidak bertanggungjawab atas apapun yang terjadi pada dirimu.

Ajukanlah resign dalam pikiran yang tenang, bukan karena emosi sesaat. Jangan sampai anda menyesali keputusan ini di masa yang akan datang.

Bagaimana dengan saya?

Hahaha, mungkin terdengar aneh bila tiba-tiba blog ini membahas perkara resign PNS. Sudah hampir 4 tahun saya bekerja di penjuru timur Indonesia. Saya sendiri mulai kebingungan menentukan arah hidup.

Pekerjaan dengan tanggung jawab yang begitu berat terutama di tahun ini (kapan-kapan saya cerita deh beratnya dimana), tidak ada kepastian pindah, dan jodoh yang entah dimana membuat opsi resign muncul di kepala saya.

Saya sangat sadar, surat perjanjian kerja bermaterai yang saya tanda-tangani dulu membuat saya harus siap ditempatkan dimana saja tanpa protes.

Mengajukan mutasi memang mungkin, tapi melihat nasib kawan sekantor yang hampir 2 tahun menjalani Long Distance Marriage karena belum diizinkan pindah membuat niat mengajukan mutasi menjadi surut.

Belum lagi melihat ketidakadilan yang terjadi, saat adik-adik kelas atau rekan sejawat yang entah alasan apa bisa tiba-tiba pindah dengan ajaibnya. Saya ? Hanya bisa terus bersyukur sudah diberikan pekerjaan sebaik ini hehe.

Setiap orang memang beda takaran rezekinya, termasuk urusan pindah ini.

Saya tentu tidak bisa mengubah sistem ini. Seperti inilah dunia kerja, beginilah dunia birokrasi!

Daripada memikirkan sistem yang tidak mungkin saya lawan dan ubah, lebih baik saya mengubah diri saya sendiri. Maka pemikiran resign pun tiba-tiba muncul dalam benak saya.

Tentu ada opsi-opsi lain yang masih bisa saya pilih, seperti lanjut kuliah, atau pindah antar instansi.

Memang masih sebatas pemikiran, belum berani melakukan resign tanpa dukungan orang tua. Doakan semoga saya mendapatkan jalan terbaik dari Allah ya !

Penutup

Jadi, masih semangat untuk resign ? Tulisan ini bukanlah kompor agar anda segera resing PNS. T I D A K  ! Toh sayapun belum resign dan rasanya tidak berhak sedikitpun mengajak orang untuk resign.

Tapi setidaknya, saya ingin agar anda berpikir dengan bijak atas setiap keputusan yang diambil.

Bagi yang sudah mantap resign, saya ucapkan selamat. Anda sudah berani mengambil keputusan yang akan mengubah hidup anda 180 derajat. Bagi yang belum, silakan dipikir lagi dan sharing dengan banyak orang sebelum mengambil tindakan ya.

Update: Per tanggal 1 Agustus 2020, Alhamdulillah SK Mutasi saya sudah keluar. Pengalaman saya dalam mengurus pindah bisa anda baca secara lengkap pada artikel pengalaman mengurus mutasi PNS berikut. Bagi anda yang masih bersabar, semoga doa anda segera dikabulkan.

Bagi anda yang ingin sharing seputar Resign PNS, silakan tulis di bagian komentar ya !