Birokrasi Indonesia 20 Tahun Yang Akan Datang

Birokrasi Indonesia 20 Tahun Yang Akan Datang – Judulnya, udah kayak sebuah ramalan saja ya hahaha. Tapi tenang, ini bukan ramalan kok. Hanya sebuah analisa saja dari seorang anak muda yang baru saja mulai bekerja.

Saya menulis artikel ini karena rasa optimis terhadap dunia birokrasi Indonesia. Bukan tidak mungkin, pelayanan publik kita di masa depan akan menjadi sangat memuaskan di mata masyarakat.

Kenapa saya memiliih 20 tahun yang akan datang ? Kenapa tidak tepat saja saat 100 tahun Indonesia merdeka ? Karena saya berharap saya masih memiliki umur panjang dan bisa kembali membaca ulang tulisan ini di tahun 2037, tentu saja dengan status masih sebagai ASN wkwkwk. Ga tau deh kalo tiba-tiba kepikiran resign.

Bagaimana gambaran Indonesia 20 tahun yang akan datang?

Berdasarkan data BPS, Penduduk Indonesia akan berjumlah sekitar 300 juta jiwa di tahun 2037. Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi dan informasi akan semakin berkembang begitu mudahnya.

Banyak pekerjaan-pekerjaan baru di masa depan yang mungkin tidak pernah terpikirkan di masa sekarang. Seperti menjadi youtuber, selebgram, blog reviewer, startup founder dan lainnya.

Melompat sedikit jauh hingga tahun 2045, diperkirakan ekonomi Indonesia akan menjadi 5 besar di dunia. Seiring dengan perjalanan hingga tahun tersebut, saya optimis pertumbuhan ekonomi kita akan terus menunjukkan geliat yang positif dan terus memuncak hingga saat 100 tahun Indonesia merdeka. Kemiskinan pun akan terus menurun. Ketimpangan akan semakin hilang.

Birokrasi Indonesia 20 Tahun Yang Akan Datang

Bagaimana gambaran Birokrasi Indonesia 20 tahun yang akan datang ? Berikut analisa konyol dari saya.

  1. Jumlah PNS dan Pertumbuhan PNS akan semakin berkurang

Iya, jumlahnya semakin berkurang, bukan semakin bertambah. Seiring dengan membaiknya sistem birokrasi, pekerjaan akan semakin efisien sehingga jumlah tenaga yang dibutuhkan akan berkurang.

Berdasarkan data dari BKN, jumlah PNS di Indonesia per Desember 2016 adalah berjumlah 4.474.341 orang. Bisa dikatakan, terdapat 1,73 persen PNS dari populasi penduduk Indoensia. Idealnya, rasio jumlah PNS dengan jumlah penduduk adalah 1,5 persen, bahkan bisa dibawahnya. Maka sebenarnya, kita sudah kelebihan kapasitas PNS, belum terhitung honorer.

Di masa depan, jumlah ini akan terus berkurang dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah. Entah itu melalui moratorium, penawaran pensiun dini dll. Hal ini sudah mulai terlihat beberapa tahun belakangan dengan diberlakukannya moratorium.

  1. PNS yang benar-benar profesional

Harus saya akui, masih banyak PNS di Indonesia yang bekerja asal-asalan. Ada juga yang tidak tahu kerja karena memang tidak pernah mendapatkan pekerjaan dari atasan, ada juga yang kerja asal jadi yang penting beres.

Yang lebih parah lagi, ada juga PNS yang tidak bekerja sesuai dengan wilayah tugasnya karena ditempatkan di daerah yang tidak disukai. Yahh, begitulah. Perbanyak saja mengurut dada dengan kondisi birokrasi saat ini.

Tapi, seiring dengan rekrutmen CPNS yang semakin baik, kelak akan lahir PNS berkualitas dan berdedikasi tinggi. Akan tumbuh PNS yang memang ahli dan bekerja di bidangnya masing masing.

PNS tua yang pasalnya kerja segan pensiun tak mau pun akan perlahan hilang. Budaya kerja perlahan akan berubah semakin disiplin. Kantor pemerintahan akan diisi oleh putra-putri terbaik di negeri ini. Kelak, PNS akan menjadi pekerjaan yang benar-benar sangat disegani.

  1. Penerapan Teknologi dan Informasi Yang Semakin Banyak

Sudah menjadi syarat wajib di masa depan bahwa PNS haruslah orang yang melek teknologi. Tidak hanya sekedar bisa, tapi mau belajar dan berinovasi. Tidak cukup hanya bisa menggunakan Microsoft Office saja, tapi sudah mulai menggunakan Adobe, Corel dan berbagai macam software lain.

Sistem birokrasi pun akan serba online di masa yang akan datang. Tidak perlu lagi ada surat-surat yang dikirim secara manual ke kantor-kantor, cukup email saja.

Seluruh sistem akan terintegrasi lewat teknologi informasi dimulai dari penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, hingga pemeriksaan. Pekerjaan akan lebih cepat karena laporan bisa di akses oleh pimpinan lewat komputer dan smartphone.

Tidak aka nada lagi laporan bertumpuk-tumpuk hingga puluhan rangkap dan tembusan kemana-mana. Cukup laporkan secara online saja dan pantau lewat web. Suka tidak suka, hal ini akan kita hadapi. Karena hal ini pula, jumlah PNS semakin lama akan semakin berkurang karena fungsinya sudah tergantikan oleh teknologi.

  1. Kerja Dimana saja

Sebenarnya saya kurang yakin hal ini apakah bisa diterapkan dalam kurun waktu 20 tahun ke depan. Tapi, cepat atau lambat, insyaAllah akan terjadi. Akan datang masa dimana tidak semua PNS perlu setiap saat berada ke kantor.

Cukup online di manapun dan pekerjaan selesai. Koordinasi bisa lewat Smartphone, pengawasan proyek bisa lewat satelit, absensi bisa lewat internet.

Kemajuan zaman akan membuat pekerjaan lebih efisien dan efektif tidak lagi terikat ruang dan waktu. Sekarang pun sebenarnya sudah mulai terasa. Seberapa sering kita harus bekerja di luar jam kerja dikarenakan ada whatsapp dari pimpinan?

Berapa weekend yang terpakai karena harus mengirim laporan secepat mungkin ? Perlahan, masa dimana kita bisa bekerja dimana saja akan datang.

  1. Transparansi tingkat tinggi

Sekarang ini, transparansi menjadi hal yang paling menjadi sorotan dalam dunia pemerintahan. Proses pengadaan yang memakan biaya tinggi rawan mark up menjadi hal yang paling menjadi pusat perhatian.

Saat ini, mungkin publik hanya bisa melihat berapa nilai dan volume proyek secara umum. Bila ingin melihat rincian detail pengadaan, maka tentu harus melihat kontrak tersebut dalam bentuk fisik. Mendapatkan kontrak fisik tentu tidaklah semudah yang dibayangkan. Anda harus bertemu dengan pihak-pihak terkait agar bisa melihatnya secara langsung.

Dua puluh tahun ke depan, semua orang akan bisa melihat seluruh isi kontrak dengan mudah secara online dan real time.

Kita bisa mengetahui kenapa bisa muncul angka sekian milyar dari sebuah pengadaan dengan cepat dan transparan tanpa menunggu audit BPK atau APIP.

Semua akan terlihat pada website dan semua pihak bisa mengomentari angka-angka tersebut bahkan ibu-ibu berdaster sekalipun. Bersiaplah kawan !

  1. Adanya Dinas/Kementrian/Lembaga Yang Dilebur/Dibubarkan

Bila jumlah PNS dikurangi, tentu akan berdampak dengan adanya pembubaran pada Dinas/Kementrian/Lembaga. Struktur lembaga pemerintahan akan semakin ramping namun kaya dengan fungsi dan tugas.

Hal ini juga didiukung oleh PNS yang semakin professional sehingga pekerjaan yang dulunya dikerjakan beberapa orang, sekarang cukup 1 orang saja dengan bantuan teknologi.

Kantor-kantor perwakilan di kabupaten, kecamatan atau bahkan desa akan semakin berkurang karena sudah tidak diperlukan lagi.

Fungsi-fungsi yang dulunya tumpang tindih akan semakin teratur. Masing-masing instansi akan bekerja sesuai fungsinya sehingga tidak ada lagi proyek-proyek dadakan yang dibuat hanya untuk mengejar realisasi anggaran.

  1. Birokrasi Yang Lebih Mudah

Harus kita akui, birokrasi yang kita alami sangatlah rumit. Mengurus perizinan haruslah kesana kemari. Hanya untuk membuat KTP, harus menunggu blanko sekian purnama. Belum lagi masih ada oknum-oknum tang membuat proses pelayanan publik menjadi terhambat. Kelak, proses ini insyaAllah akan lebih mudah.

Teknologi adalah jalan tol untuk bisa mewujudkan kemudahan ini. 20 tahun lagi, tidak akan ada lagi antrian pembuatan E-KTP. Cukup registrasi lewat web dan langsung datang ke Kantor Disdukcapil untuk verivikasi tanpa perlu menunggu.

Begitupun rumah sakit, periziinan dll. Semua serba online dan tertata dengan rapi. Tidak ada lagi waktu yang terbuang hanya untuk menunggu antrian.

  1. Sistem Pengawasan Yang Jauh Lebih Baik

Di masa depan, pengawasan akan jauh lebih baik dari saat ini. Pengawasan bisa dilakukan setiap waktu dalam berbagai proses bisnis birokrasi dengan sistem yang telah dibuat. Para auditor tidak perlu turun setiap saat ke TKP untuk melakukan pemeriksaan.

Tahap awal, bisa dilakukan dulu dengan cara pemeriksaan secara online, barulah dilanjutkan ke tahapan berikutnya bila ada indikasi temuan.

  1. Pendapatan PNS yang Lebih baik

Yahh, insyaAllah. Seluruh proses yang saya jabarkan di atas akan berujung pada hal ini, kesejahteraan PNS yang lebih baik. Tentu mustahil memaksa PNS melakukan seluruh tahapan yang saya sebutkan di atas tanpa diiringi dengan peningkatan kesejahteraan.

Biaya hidup yang makin mahal, harga tanah yang semakin tidak terkendali membuat banyak PNS harus lebih bijak mengatur keuangan.

Harapan kita semua tentu adanya perubahan kesejahteraan PNS pada 20 tahun yang akan datang. Tidak ada lagi PNS yang tidak punya rumah, atau bahkan harus hutang sana-sini untuk mencukupi kehidupannya.

Pendapatan akan lebih terukur sesuai dengan kinerja masing-masing. Di masa depan, PNS kan menjadi pekerjaan yang benar-benar prestisius di mata masyarakat baik dari sisi kinerja ataupun pendapatan.

 birokrasi-indonesia-20-tahun-yang-akan-datang

Penutup

Memang, mewujudkan hal di atas tidaklah mudah. Butuh waktu serta usaha yang gigih agar mesin birokrasi ini bisa berjalan menghasilkan output yang lebih baik. Perlahan, tapi pasti, birokrasi negeri ini akan menjadi lebih mudah dan bersih di masa yang akan datang.

Ohh ya, buat yang sedang mengikuti ujian CPNS, anda bisa membaca tips lulus ujian CPNS dari saya ya.