Kemarin, saya mendapat kabar viral di media sosial bahwa Aplikasi telegram diblokir secara sepihak oleh pemerintah RI. Tentu hal ini sangat disayangkan mengingat telegram merupakan aplikasi chat yang sedang naik daun saat ini. Bagi para pebisnis online, hal ini menjadi kabar menyedihkan yang akan memengaruhi proses bisnis yang dilakukan.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Komunikasi dan Informatika No. 84/HM/KOMINFO/07/2017 tentang pemutusan akses aplikasi telegram, Kemkominfo telah meminta Internet Service Provider (ISP) untuk memutus akses terhadap 11 (sebelas) Domain Name System (DNS) yang dimiliki oleh Telegram. Hal ini dikarenakan banyak sekali informasi yang bersifat propaganda, radikalisme, terorisme, paham kebencian, ajakan atau cara merakit bom, cara melakukan penyerangan, dan hal-hal lain yang bertentangan dengan perundang-undangan di Indonesia. Lengkapnya siaran pers tersebut bisa anda baca disini.
Apa itu Telegram ?
Sebelum berbicara lebih jauh tentang aplikasi ini, alangkah baiknya kita mengenal apa itu telegram. Saya yakin, kita semua sering mendengar kata telegram sedari kecil. Saat ini, telegram merupakan nama sebuah aplikasi pengirim pesan instan berbasis cloud yang ringan dan cepat. Telegram didesain sedemikian rupa sehingga penggunanya bisa berkirim teks, gambar, emoticon, audio, video bahkan file dengan berbagai format.
Telegram memulai debutnya sebagai aplikasi pengirim pesan instan pada tanggal 14 Agustus 2013. Artinya, bila dihitung hingga hari ini, telegram hanya berusia kurang dari 4 tahun. Berdasarkan data Februari tahun 2016, jumlah pengguna telegram sudah mencapai 100 juta. Jumlah yang sangat fantastis untuk sebuah startup yang baru berdiri.
Keunggulan Telegram
Ada banyak sekali keunggulan telegram yang menurut saya bahkan jauh mengungguli aplikasi serupa pendahulunya. Keunggulan ini, membuat para user memilih telegram sebagai sarana komunikasi bila dibandingkan dengan aplikasi serupa.
- Kemanan tingkat tinggi
Telegram menggunakan enkripsi simetrik bernama MTProto yang dikembangkan oleh para founder-nya. Dengan teknologi ini, pesan yang dikirim sangatlah sulit untuk diretas bahkan oleh pihak telegram sekalipun sehingga kerahasiaan percakapan benar-benar terjamin. Terdapat pula fitur secret chat sehingga pesan bisa terhapus secara otomatis dalam jangka waktu tertentu. Setiap pesan yang dikirim akan di-enkripsi sedemikian rupa sehingga sangat aman dari pembajakan.
- Channel yang sangat besar
Selain mengirim pesan secara pribadi, Telegram juga menyediakan fitur channel yang memungkinkan untuk diikuti oleh banyak sekali pengikut. Saya tidak tahu pasti berapa jumlah channel peserta yang bisa ditampung, namun dari beberapa sumber mengatakan bahwa jumlah pengikut channel telegram itu tak terbatas. Salah seorang sahabat saya hingga saat ini memiliki channel dengan jumlah pengikut mencapai 50ribu.
- Kapasitas Grup Yang Besar
Fitur Grup telegram juga mampu menampung anggota dengan jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan pesaingnya. Telegram menyediakan kapasitas hingga 5.000 anggota grup. Jauh lebih besar dari whatsapp yang hanya mampu menampung 256 anggota.
- Bisa diakses dari banyak perangkat
Selain bisa diakses lewat Smartphone, telegram juga bisa diakses menggunakan via Desktop dan Browser sehingga memungkinkan penggunaan yang lebih ramah dalam berbagai kondisi.
- Fitur Bot
Ini hal menarik dan unik dari telegram. Di saat aplikasi lain menentang habis-habisan penggunaan bot, telegram justru menyediakannya untuk memudahkan kita. Bot merupakan semacam program otomatis yang dapat difungsikan secara otomatis oleh pengguna untuk membantu pengguna. Bot telegram ini bisa berfungsi untuk memanggil gambar, video, auto text, dll. Bot bisa di custom sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna.
- Ringan dan cepat untuk dijalankan
Telegram merupakan aplikasi berbasis cloud sehingga pengiriman pesan sangatlah cepat. Kapasitas memori yang diperlukan pada smartphone pun jauh lebih kecil dibanding aplikasi serupa sehingga tidak memberatkan smartphone anda.
- Kapasitas pengiriman file yang sangat besar
Mungkin inilah salah satu fitur favorit mengapa Telegram sangat menarik perhatian banyak orang. Kapasitas pengiriman file pada telegram mampu mencapai 1,5 GB. Iya, anda bisa mengirim file besar secara personal dan aman hanya menggunakan aplikasi pengirim pesan instan. Bila menggunakan messenger lain, kemungkinan anda harus mengunggah dulu file tersebut ke media penyimpanan seperti google drive dan baru bisa dibagikan.
Sudah benarkah tindakan blokir Telegram ?
Jujur saja, sebenarnya saya kurang setuju dengan sikap pemerintah yang melakukan blokir telegram hanya dengan alasan terdapat banyak hal yang melanggar undang-undang disana. Sungguh alasan yang sulit diterima bahkan oleh orang awam seperti saya.
Kalau mau di analogikan, internet ini ibarat ladang luas berkapling-kapling yang bertebaran berbagai bibit informasi. Telegram bisa diibaratkan sebagai salah satu kapling ladang tersebut. Disana, bertebaranlah berbagai bibit yang siap tumbuh. Entah itu informasi yang sifatnya positif, ataupun negatif. Informasi ini akan terus muncul tanpa bisa dibendung. Suka atau tidak, inilah resiko dari kemajuan zaman.
Bila memang dari bibit ini tumbuh menjadi sesuatu yang negatif, maka yang harusnya dimusnahkan adalah bibit itu sendiri, bukan ladangnya. Memusnahkan ladang tentu akan berdampak negatif bagi keseluruhan tanaman yang tumbuh di ladang tersebut.
Coba diskusikan dengan mereka para pelaku bisnis digital dan startup lain. Berapa banyak dari mereka yang mendapatkan manfaat positif dari lahirnya telegram. Berapa Milyar uang yang sudah di dapat oleh para pebisnis online dengan hanya mengandalkan telegram. Kajian seperti ini diperlukan agar keputusan yang diambil bisa memuaskan semua pihak.
Karenanya, saya tidak sependapat dengan pemerintah yang melakukan blokir terhadap aplikasi telegram. Bila alasannya hanya karena banyak terdapat konten yang melanggar undang-undang, kenapa media sosial lain yang yang umurnya jauh lebih tua dan penggunanya jauh lebih banyak tidak ikut di blokir ? Apa karena telegram hanya sebuah startup yang baru muncul makanya mudah saja untuk melakukan blokir tanpa pertimbangan yang matang ?
Harusnya, pemerintah melakukan monitoring dan evaluasi terlebih dahulu sebelum mengeluarkan keputusan. Bila perlu, undanglah para petinggi telegram untuk hadir dalam rapat terbuka bila ada hal-hal yang memang harus dikonfirmasi secara langsung. Saya sangat yakin, para petinggi tersebut dengan senang hati akan menerima masukan ataupun arahan dari pemerintah.
Mediasi yang solutif diperlukan agar iklim pengembangan teknologi digital di Indonesia dapat dijaga. Bila memang sudah tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh, barulah pemutusan akses secara sepihak dapat dilakukan. Tentunya setelah melalui tahapan-tahapan musyawarah sebelumnya.
Telegram tidak hanya sekedar aplikasi pesan instan belaka. Berbagai kelebihannya telah membantu banyak penggunanya dalam menyelesaikan berbagai urusan seperti bisnis, perkuliahan, dll. Akan banyak pihak yang dirugikan dengan diberlakukannya kebijakan ini.
Penutup
Ada baiknya, pengambilan keputusan ini ditinjau ulang oleh Kemkominfo dan pihak terkait. Diskusi terbuka dan masukan dari para ahli sangat diperlukan agar keputusan ini tidak menjadi bulan-bulanan oleh netizen seperti yang sudah-sudah.
Bagaimana dengan anda ? Setujukah aplikasi telegram di blokir ?
Hybrid government employee and internet marketing enthusiast. Blog ini berisi pengalaman-pengalaman saya dalam dunia birokrasi, statistik, internet marketing, bisnis online dan juga hal-hal menarik lainnya.