Ada beberapa jenis penelitian yang perlu kita pahami saat memutuskan untuk mengkaji sebuah topik.
Hal ini dikarenakan tiap topik penelitian memiliki situasi dan kondisi serta tujuan yang berbeda sehingga tentu diperlakukan perlakukan yang berbeda dalam prosesnya.
Penelitian yang baik tentunya bisa menghasilkan output yang bermanfaat bagi kehidupan. Dan untuk mendukung tercapainya hasil sebaik mungkin, tentu kita perlu mengenal beberapa jenis penelitian yang ada.
Berdasarkan jenisnya, penelitian terbagai atas 3 sudut pandang:
1. Penelitian berdasarkan penerapan
2. Penelitian berdasarkan tujuan
3. Penelitian berdasarkan jenis data
Secara umum, 3 sudut pandang ini digunakan untuk mengklasifikasikan penelitian ke dalam berbagai jenis yang berbeda.
Jenis penelitian menurut terapan
1.1 Penelitian murni (pure research)
Penelitian murni merupakan penelitian yang fokus pada pengembangan dan pengujian teori atau hipotesis yang sifatnya sulit untuk diterapkan baik di masa sekarang ataupun di masa depan. Penelitian murni biasanya fokus pada pembahasan konsep atau hal-hal yang bersifat abstrak atau sulit di deskripsikan.
Penelitian murni juga lebih banyak membahas pada pengembangan, pemeriksaan, dan evaluasi, prosedur, teknik yang digunakan dalam berbagai penelitian.
Penelitian murni juga seringkali menemukan teori-teori baru yang sangat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
Sebagai contoh, penelitian yang membahas tentang metodologi pengukuran kemiskinan. Seperti yang kita tahu, Badan Pusat Statistik mengukur kemiskinan berdasarkan pendekatan pengeluaran.
Hal ini dikarenakan pengeluaran merupakan pendekatan yang lebih mudah digali informasinya.
Karena dirasa metode ini kurang pas, muncul beberapa alternatif lain yang yang mencoba memperbaiki metode ini dengan nama kemiskinan multidimensi. Pendekatan ini mencoba mengukur kemiskinan dari aspek-aspek lain seperti kesehatan, infrastruktur, dll.
1.2 Penelitian terapan (applied research)
Penelitian terapan merupakan penelitian yang fokus pada hal-hal yang hasilnya bisa diterapkan pada kondisi sekarang atau di masa depan.
Penelitian terapan biasanya fokus kepada masalah-masalah yang sedang terjadi atau mungkin terjadi di masa depan sehingga hasil penelitian menjadi hal yang bisa direkomendasikan untuk diterapkan.
Penelitian terapan juga paling sering menjadi topik yang diangkat dalam banyak kesempatan, baik oleh mahasiswa ataupun lembaga riset. Hal ini dikarenakan hasilnya yang lebih relevan dan langsung bisa diterapkan dalam kehidupan.
Penelitian terapan bisa dalam bentuk perencanaan, pengembangan, ataupun evaluasi dari banyak peristiwa atau fenomena yang terjadi.
Sebagai contoh, penelitian tentang faktor-faktor yang memengaruhi kemiskinan. Hasil penelitian ini bisa menjadi sebuah rekomendasi dan dasar pengambilan kebijakan untuk penanggulangan kemiskinan di masa yang akan datang.
Contoh lain, penelitian tentang variabel apa saja yang berpegaruh signfikan terhadap ketimpangan pendapatan di Indonesia. Hasil dari penelitian ini bisa digunakan untuk mengevaluasi berbagai program yang diterapkan oleh pemerintah.
2. Jenis Penelitian berdasarkan tujuan
2.1 Penelitian deskriptif (descriptive research)
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan sebuah situasi, kondisi, atau fenomena yang terjadi. Penelitian deskrptif bertujuan untuk memberikan informasi secara umum terhadap pokok permalasalahan yang dikaji.
Contohnya, gambaran kondisi kependudukan di suatu wilayah, gambaran kondisi ekonomi di sebuah negara, gambaran bagaimana kondisi psikoogis anak-anak yang bekerja di bawah umur, dll.
2.2 Penelitian korelasi (correlational research)
Penelitian korelasi merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengungkap atau menemukan apakah terdapat hubungan asosiasi antara satu hal dengan hal lainnya.
Contohnya, apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan jumlah pendapatan seseorang, apakah terdapat korelasi antara jumlah dokter dengan jumlah kematian ibu melahirkan di suatu wilayah, apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan tingkat kesejahteraan seorang anak, dll.
Penelitian korelasi biasanya menggunakan uji korelasi sebagai alat analisis. Dengan uji ini, anda bisa mengetahui bagaimana tingkat kekuatan hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya.
Yang perlu digarisbawahi dalam penelitian korelasi adalah, korelasi hanya mampu menyatakan tingkatan hubungan atau asosiasi antara 2 hal atau lebih. Korelasi tidak bisa digunakan sebagai dasar untuk menyatakan adanya hubungan sebab akibat antara 2 hal yang diteliti tersebut.
Jadi, bisa saja anda menemukan hubungan bahwa korelasi antara jumlah dokter dan jumlah kematian ibu memiliki hubungan korelasi negatif yang sangat kuat.
Tapi, anda tidak boleh menyimpulkan bahwa jumlah dokter memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kematian ibu.
2.3 Penelitian explanatori (explanatory research)
Penelitian explanatori merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui mengapa dan bagaimana sebuah fenomena terjadi. Biasanya, penelitian ini melibatkan dua aspek yang diduga saling terkait atau memiliki hubungan.
Contohnya, mengapa anak-anak orang kayak cenderung lebih sukses dalam kehidupannya? Mengapa banyak orang-orang yang depresi memutuskan untuk bunuh diri?
2.4 Penelitian exploratory (exploratory research)
Penelitian exploratory merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengkaji atau menyelidiki lebih detail tentang hal-hal yang masih minim informasi terhadap suatu hal.
Biasanya, penelitian exploratory juga digunakan untuk mendapatkan informasi tentang hal-hal yang belum pernah atau masih jarang penerapannya di Indonesia. Terkadang, perlu dilaksanakan dulu pilot study untuk menentukan kelayakan apakah penelitian ini bisa dilanjutkan atau tidak.
Contohnya, studi tentang kehidupan suku di pedalaman Indonesia yang sama sekali belum tersentuh oleh pemerintah.
3. Jenis Penelitian berdasarkan karakteristik data
Ada banyak sekali jenis data yang bisa kita gunakan dalam penelitian. Tiap data memiliki karakteristik tersendiri sehingga masing-masing membutuhkan analisis yang berbeda.
3. 1 Penelitian kuantitatif (quantitative research)
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan data, fenomena, atau variabel yang bersifat kuantitatif.
Penelitian kuantitatif seringkali digunakan untuk membuktikan berbagai hal yang terjadi. Penelitian kualitatif bisa saja berubah menjadi penelitian kuantitatif bila di dalamnya terjadi proses kuantifikasi (perubahan data kualitatif ke dalam bentuk kuantitatif).
Contohnya, apakah apakah APBN, panjang jalan, jumlah tenaga kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang paling banyak digunakan dalam berbagai disiplin ilmu.
3.2 Penelitian kualitatif (qualitative research)
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan sebuah kondisi, fenomena, masalah atau peristiwa dimana variabel yang digunakan skala nominal atau ordinal.
Saat proses analisis dilakukan, tidak ada proses kuantifikasi (merubah data kualitatif menjadi kuantitatif) yang terjadi.
Contoh penelitian kualitatif adalah kumpulan dari pendapat masyarakat tentang pelaksanaan pemilu, gambaran umum kondisi masyarakat pedesaan, dll.
Seringkali peneliti memisahkan antara kualitatif dan kuantitatif. Terkadang, ada juga yang menganggap bahwa penelitian kuantitatif jauh lebih berkualitas dikarenakan menggunakan berbagai perhitungan yang lebih valid. Benarkah demikian?
Pada dasarnya, penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keduanya saling melengkapi untuk menemukan hasil terbaik dari sebuah penelitian.
Penelitian kuantitatif seringkali menggunakan jumlah sampel yang besar, sedangkan penelitian kualitatif seringkali fokus kepada kasus-kasus yang jarang terjadi atau jumlah sampel yang relatif kecil.
Para ahli dari disiplin ilmu seperti antropologi, epidemiologi, dan sosiologi tentu lebih sering menggunakan penedekatan kualitatif dalam penelitian mereka.
Sedangkan ahli ekonomi, kesehatan, bisnis, atau psikologi lebih cenderung menggunakan pendekatan kuantitatif.
Dalam beberapa kasus, seringkali peneliti harus menggabungkan kedua jenis penelitian tersebut untuk memberikan hasil yang lebih berkualitas.
Sebagai contoh, anda mengadakan studi kasus penelitian tentang kondisi pariwisata di sebuah kabupaten.
Gambaran kondisi pariwisata secara umum seperti adanya pantai, gunung, laut dll merupakan bentuk pendekatan kualitatif. Sedangkan hal-hal seperti jumlah pengunjung wisata, jumlah retribusi yang didapat, biaya yang dikeluarkan untuk operasional, dll merupakan aspek kuantitatif.
Kedua jenis penelitian ini tentunya saling mendukung satu sama lain. Ada banyak sekali peneliti yang menggunakan gabungan dari kedua penelitian untuk memperkaya hasil.
Penelitian kuantitatif terkadang lebih disukai oleh banyak orang. Ini dikarenakan metode pendekatan yang digunakan lebih terstruktur dan sistematis. Berbeda dengan penelitian kualitatif yang cenderung tidak terstruktur dan kurang sistematis.
Penelitian kuantitatif juga sering menggunakan prosedur uji statistik yang cukup rumit sehigga bisa menyajikan hasil dalam bentuk yang lebih eksak. Penelitian kualitatif hanya mampu menjelaskan berbagai fenomena atau peristiwa hingga tahapan deskripsi.
Tips Memilih Jenis Penelitian Untuk Skripsi
Saya tahu persis, mahasiswa biasanya sangat bingung memilih jenis penelitian yang tepat.
Berdasarkan pengalaman, berikut saya berikan tips memilih jenis penelitian yang tepat untuk skipsi anda.
1. Tentukan tema skripsi berdasarkan apa yang sudah anda pelajari
Pada dasarnya, skripsi ditujukan untuk membuktikan kemampuan mahasiswa untuk membuat penelitian berdasarkan apa yang sudah dipelajari.
Jadi, anda tidak harus menemukan atau membuktikan sesuatu yang benar-benar baru dalam membuat skripsi.
Anda bisa menggunakan seluruh teori-teori yang anda pelajari dan mengaplikasikannya kepada wilayah atau lingkungan anda.
2. Tentukan skala data yang digunakan
Skala data yang digunakan sangat memengaruhi jenis penelitian yang digunakan.
Berdasarkan jenis data yang mungkin anda kumpulkan, barulah anda bisa menentukan jenis penelitian berdasarkan penerapan atau tujuan.
Sebagai contoh, bila anda menggunakan data nominal, tentunya akan cukup sulit bila anda menggunakan analisis kuantitatif.
Sesuaikan saja dengan kondisi yang sudah ada sehingga anda mampu meramu penelitian yang tepat dengan segala keterbatasan.
3. Pelajari bagian saran dari skripsi yang sudah ada
Hal yang menarik dari skripsi adalah penulis bisa meneruskan penelitian tersebut dengan memeriksa bagian saran.
Anda bisa mengaplikasikan bagian saran ini pada penelitian yang sama sehingga akan tercipta penelitian yang baru.
4. Mengubah tahun, wilayah, variabel, dan metodologi pada topik yang sama
Anda bisa melakukan modifikasi penelitian yang sudah ada dengan mengubah wilayah penelitian, variabel, ataupun metodologi yang digunakan.
Dengan melakukan perubahan meskipun hanya sedikit, anda sudah mampu menghasilkan penelitian yang berbeda.
5. Lakukan sesuai dengan kemampuan anda
Hal yang paling penting adalah buatlah skripsi sesuai dengan kemampuan anda.
Jangan pernah membeli jasa pembuatan skripsi dan semacamnya. Bila anda membutuhkan asistensi, silakan menyewa jasa tutor untuk membantu anda mengerjakannya.
Pada dasarnya, jika anda mampu membuat penelitian berdasarkan apa yang sudah anda pelajari di bangku kuliah, anda sudah dianggap lulus dalam skripsi.
Saya masih ingat persis, salah seorang rekan saya membuat skripsi hanya dengan menampilan analisis deskriptif tanpa ada analisis inferensial.
Bagi lulusan STIS yang notabene mempelajari berbagai metode statistik dengan sangat baik, membuat penelitian dengan hanya melakukan analisis deskriptif adalah hal yang tabu.
Namun, dosen pembimbing dan penguji tetap menyemangati hingga akhirnya tetap diluluskan.
Begitulah hakikatnya skripsi. Anda wajib menulis penelitian tentang apa yang sudah anda pelajari selama ini.
Anda tidak perlu menemukan teori baru atau menggunakan metode canggih yang anda sendiri tidak mengerti.
Yang penting, pastikan metode penelitian yang digunakan mampu menjawab tujuan penelitian anda.
Penutup
Terdapat beberapa jenis penelitian yang bisa anda gunakan.
Penelitian menurut jenis data yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
Penelitian menurut penerapan yaitu penelitian murni dan penelitian terapan.
Penelitian menurut tujuan yaitu penelitian deskriptif, penelitian eksploratori, penelitian ekspalanatori, dan penelitian korelasi.
Meskipun terdapat beberapa jenis penelitian seperti di atas, banyak sekali studi yang sebenarnya merupakan kombinasi dari beberapa jenis penelitian. Hal ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti.
Jangan sampai kita mendewakan salah satu jenis penelitian sehingga melupakan jenis penelitian yan lain. Memahami pengertian penelitian dari masing-masing jenis penelitian akan membuat kita menjadi peneliti yang lebih bijak.
Sumber referensi :
Kumar, R. (2008) “Research Methodology” APH Publishing Corporation
Hybrid government employee and internet marketing enthusiast. Blog ini berisi pengalaman-pengalaman saya dalam dunia birokrasi, statistik, internet marketing, bisnis online dan juga hal-hal menarik lainnya.