7 Fakta Menarik Sekolah Kedinasan (Wajib Tahu)

Ada banyak fakta menarik dari sekolah kedinasan yang belum diketahui banyak orang. Meskipun, rekrumen perguruan tinggi kedinasan dilaksanakan rutin setiap tahun, tetap saja ada hal-hal menarik yang jarang dibahas oleh banyak orang.

Sejatinya, sekolah kedinasan tidaklah berbeda dengan kampus atau perguruan tinggi pada umumnya. Output dari pendidikan tinggi kedinasan adalah para tenaga ahli yang memang dibutuhkan oleh pemerintah.

Yang membuatnya menjadi unik adalah adanya intervensi dari pemerintah dalam menyesuaikan kurikulum. Hal ini dikarenakan lulusan kampus kedinasan akan langsung menapaki dunia kerja setelah lulus nanti.

Karena itu, diperlukan sejumlah aturan-aturan untuk memastikan agar lulusan ini benar-benar siap kerja nantinya.

Anda penasaran bagaimana pengelolaan sekolah kedinasan dan fakta menarik apa saja yang perlu anda ketahui? Baca terus artikel ini hingga selesai ya!

1. STAN adalah sekolah kedinasan favorit

Semenjak dilaksanakannya seleksi perguruan tinggi kedinasan secara serentak dan terpadu, STAN terlihat sebagai kampus kedinasan yang paling diminati se-Indonesia.

Hal ini terlihat dari data calon mahasiswa yang mendaftar di STAN selalu menembus angka yang sangat fantastis. Jauh meninggalkan kampus-kampus lainnya.

Tahun 2019, jumlah pendaftar STAN adalah sebanyak 125.418 orang dengan penerimaan sebanyak 3000 orang. Berarti, peluang losos STAN sendiri adalah sebesar 1 : 41 di setiap kursinya.

Berdasarkan hasil pengamatan saya, ada beberapa hal yang membuat STAN sebagai pilihan utama bagi para anak mudah Indonesia untuk melanjutkan studi.

1. STAN tetap konsisten membuka jalur ikatan dinas

Dari zaman saya mengenal STAN waktu kecil hingga sekarang, STAN selalu konsisten sebagai kampus yang membuka jalur ikatan dinas yang memasok sebagian besar pegawai di Kementerian Keuangan.

Sepanjang yang saya tahu, STAN selalu konsisten membuka jalur ikatan dinas bagi para peminatnya. Jadi, bisa dipastikan bahwa seluruh lulusan STAN akan diangkat menjadi CPNS.

Hal ini belum tentu berlaku pada sekolah kedinasan lainnya. Terkadang, ada sekolah kedinasan yang tetap melaksanakan proses belajar mengajar tetapi tidak dalam kondisi ikatan dinas.

Konsekuensinya? Tidak ada jaminan bahwa saat lulus nant mereka akan langsung menjadi CPNS.

2. STAN menerima mahasiswa dengan jumlah yang sangat besar

Selain konsisten membuka jalur ikatan dinas, STAN juga menerima mahasiswa dengan jumlah terbesar dibandingkan dengan kampus kedinasan lainnya. Rata-rata, STAN menerima hingga 3000 mahasiswa setiap tahunnya.

Jumlah yang sangat besar ini tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi para peminat.  Terlebih lagi, ada jurusan-jurusan yang memang hanya tersedia di STAN. Tidak ada di tempat lain.

3. Gaji lulusan STAN tergolong sangat tinggi

Sebagian besar lulusan STAN akan bekerja pada lingkup Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Secara gaji, nilainya memang sama. Tetapi penghasilan? Sangatlah jauh berbeda dengan pegawai pada umumnya.

Kementerian Keuangan merupakan salah satu instansi dengan nilai penghasilan PNS yang tertinggi di Indonesia. Bahkan, nilai pendapatan pegawai pada kementerian ini bisa mengalahkan orang-orang di BUMN sekalipun.

Karenanya, saya tidak heran dengan banyak sekali yang mati-matian agar bisa masuk ke kampus ini. Bahkan, saya mendengar beberapa mahasiswa perguruan tinggi kedinasan lain rela mengulang di tahun depan untuk mengikuti ujian masuk STAN.

Memang, perkara penghasilan ini adalah hal yang sangat menarik. Saya selalu mengatakan bahwa memiliki sekolah kedinasan sama saja dengan memilih pekerjaan. Karena itu, pastikan anda tahu berapa pendapatan anda saat memasuki kementerian atau lembaga yang menaungi anda terlebih dahulu.

fakta-sekolah-kedinasan-stan

2. Ada Sekolah Kedinasan Yang Sama Sekali Tidak Ada Peminat

Selain kampus yang sangat favorit dan banjir peminat, ternyata di tahun 2019 ini, ada juga kampus yang sangat sepi pendaftar. Hal ini terjadi pada kampus yang berada di bawah tanggung jawab kementerian perhubungan.

Beberapa kampus yang ada dibawah Kemenhub sama sekali tidak ada yang mendaftar. Entah karena baru diusulkan untuk menerima mahasiswa ikatan dinas, atau memang orang-orang yang tidak tahu keberadaan kampus ini.

Hal ini disayangkan mengingat pemerintah sudah menyediakan kesempatan yang begitu besar bagi anak-anak muda agar bisa menempuh pendidikan tinggi sebanyak mungkin.

Bila anda tertarik menjadi PNS melalui jalur kedinasan, mungkin kampus yang masih kurang peminat ini menjadi alternatif yang cukup menjanjikan.

3. Tidak semua sekolah kedinasan berbasis semi militer

Beberapa kali saya ditanya apakah semua sekolah kedinasan itu berbasis semi militer atau tidak. Saya katakan, TIDAK!

Sekolah kedinasan menuntut kedisiplinan yang sangat tinggi dari mahasiswanya, tetapi tidak mewajibkan adanya hal-hal yang bersifat semi militer. Hal ini kembali lagi kepada kebijakan masing-masing institusi terkait pengelolaan dari mahasiswa itu sendiri.

Ada kampus yang mewajibkan latihan-latihan militer dalam perkuliahannya. Hal ini dikarenakan saat bekerja nanti, mereka akan berhadapan pada hal-hal yang mungkin memerlukan ketangkasan dan kekuatan fisik sehingga ada baiknya dipersiapkan dari waktu kuliah.

Tetapi, banyak juga kampus yang menerapkan perkuliahan layaknya kampus normal tanpa adanya latihan fisik yang berbau kemiliteran.

Bila anda melihat berita-berita terkait kekerasan karena sistem pendidikan berbasis semi militer yang diterapkan, maka yakinlah itu hanyalah ulah segelintir oknum saja.

Tidak ada satupun mata kuliah yang mengarah kepada kekerasan, apalagi hingga penganiayaan. Semua proses pendidikan bertujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten dan siap kerja di pemerintahan nantinya.

4. Tidak semua sekolah kedinasan menggunakan seragam

Hal menarik yang saya lihat dari sekolah kedinasan adalah adanya seragam khusus yang digunakan sebagai pakaian kuliah sehari-hari.

Bagi sebagian orang, hal ini bisa jadi membosankan karena tidak bisa bergaya sama sekali saat di kampus.

Bagi sebagian yang lain, tentu ini adalah hal yang sangat menyenangkan. Menggunakan seragam dengan atribut tambahan merupakan hal yang membanggakan bagi banyak orang.

Anda bagaimana? Lebih suka menggunakan seragam atau tidak?

fakta-sekolah-kedinasan

5. Tidak semua sekolah kedinasan menyediakan asrama

Banyak perguruan tinggi kedinasan yang belum mampu menyediakan asrama bagi mahasiswanya. Hal ini dikarenakan berbagai keterbatasan yang dimiliki.

Ada yang sudah menyediakan asrama sebagai tempat tinggal. Bahkan, ada juga yang menyediakan makan dan minum sehingga mahasiswa bisa fokus mengikuti pembelajaran.

Tapi banyak juga mahasiswa kedinasan yang memilih indekos atau mengontrak rumah di sekitar kampus. Hal ini sesuai dengan kondisi masing-masing kampus.

fakta-sekolah-kedinasan

6. Terdapat sistem Drop Out

Sekolah kedinasan memiliki sistem yang sangat ketat. Ada banyak aturan dan tata tertib yang harus dipatuhi agar anda tetap bisa bertahan hingga tamat nantinya.

Salah satu aturan yang harus dipenuhi adalah terkait dengan prestasi belajar. Di banyak kampus, ada nilai minimum yang harus dicapai oleh setiap mahasiswa di setiap mata kuliah.

Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab atas perkuliahan gratis yang sudah diperoleh. Juga, sebagai upaya untuk menjaga kualitas dari lulusan kampus tersebut agar benar-benar siap bekerja nantinya.

Seperti kampus saya, ada IPK minimum yang harus dicapai yaitu minimal 2,00 setiap semesternya. Tiap mata kuliah juga memiliki nilai kriteria kelulusan minimum sehingga setiap mahasiswa harus berjuang lebih dalam perkuliahan.

7. Tidak ada yang namanya “orang dalam”

Salah satu hal yang paling tidak saya sukai ketika ditanya tentang perguruan tinggi kedinasan adalah “dulu orang dalam yang bantuin siapa?”.

Pertanyaan macam apa ini?

Sistem seleksi sekolah kedinasan sangatlah ketat sehingga sangat tidak mungkin untuk meminta bantuan orang-orang tertentu.

Anda harus melalui serangkaian tes yang panjang sehingga sangat sulit untuk mengelabui sistem.

Terlebih lagi, seleksi nasional yang berbasis Computer Assisted Test (CAT) membuat peluang setiap orang menjadi sama karena sistemlah yang menyeleksi peserta, bukan lagi manusia.

Jangan berharap adanya bantuan-bantuan yang menjanjikan kelulusan dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Saat ini, seleksi perguruan tinggi kedinasan sangatlah professional.

Tidak ada lagi yang namanya orang dalam yang bisa membantu anda masuk dengan membayar sejumlah uang.

Satu-satunya yang bisa menolong anda hanyalah Tuhan.

Belajarlah yang rajin, agar anda bisa lulus perguruan tinggi kedinasan!

fakta-sekolah-kedinasan-indonesia

Penutup

Ada banyak fakta menarik dari sekolah kedinasan yang mungkin belum saya tuliskan. Setiap kampus memiliki keunikan dan keistimewaannya sendiri.

Tentu saja, tidak semua hal yang saya sebutkan di atas berlaku di semua sekolah kedinasan. Tapi paling tidak, anda memiliki gambaran yang lebih luas dalam melanjutkan pendidikan.

Semoga, anda bisa lebih bijak dalam memilih kampus kedinasan yang anda inginkan.